Home Bisnis MARKET IFG Holding Turut Menginisiasi Program Kolaborasi Olah Sampah di Likupang

IFG Holding Turut Menginisiasi Program Kolaborasi Olah Sampah di Likupang

19
0

Beritamu.co.id – Indonesia Financial Group (IFG) Holding Asuransi, Penjaminan dan Investasi bersama dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (IDX: WIKA) dan 21 BUMN lainnya menginisiasi program kolaborasi olah sampah di kawasan ekonomi khusus Likupang Timur, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Melalui pencanangan program tersebut, IFG, WIKA bersama BUMN lainnya berpartisipasi aktif dalam pendampingan masyarakat tentang sadar kebersihan lingkungan, termasuk melatih masyarakat untuk memanfaatkan olahan sampah sebagai sumber pendapatan.

Kepala Divisi IFG yang membawahi fungsi TJSL, Purwo Nugroho mengungkapkan, Likupang yang termasuk dalam lima destinasi pariwisata super prioritas di Indonesia perlu mendapat perhatian agar potensi pariwisata yang menjadi andalan di daerah tersebut tidak tercemar oleh kehadiran sampah.

“Kami ingin masyarakat setempat menyadari keunggulan pariwisata daerahnya sekaligus mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan sekitar agar dampak ekonomi dari potensi pariwisata di daerah tersebut tetap berkesinambungan,” ujar Purwo, seperti dilansir dari siaran pers, Selasa (13/12/2022).

Adapun seremoni pencanangan program tersebut dilakukan dengan gerakan bersih-bersih pantai bersama di Pantai Pulisan, Likupang Timur dan penyerahan simbolis sejumlah bantuan kepada masyarakat setempat di Likupang.

Hadir dalam seremoni tersebut, Koordinator Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Madya Kementerian BUMN, Teddy Poernama, serta Kepala Divisi yang membawahi fungsi TJSL IFG Holding, Purwo Nugroho dan Kepala TJSL PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Yuliana Triwijayanti.

Selain itu, hadir pula Miss Indonesia 2022 sekaligus aktivis lingkungan Audrey Vanessa Susilo, serta sejumlah perwakilan dari pemerintah daerah dan masyarakat setempat, di antaranya Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Utara Novly Wolywing, Camat Likupang Timur Delby Wahiu, Hukum Tua Desa Pulisan Benhard Djarang, Hukum Tua Desa Kinunang Hanses Sangkilang, Hukum Tua Desa Marinsow Gabriel Tamasengge, dan Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi I Komang Sudana.

Sejumlah bantuan yang diberikan, diantaranya fasilitas pengolahan sampah, yakni 2 (dua) buah motor pengangkut sampah dan 50 (lima puluh) set tempat sampah pilah.

Fasilitas tersebut dapat meningkatkan volume pengolahan sampah menjadi 25% dari kapasitas saat ini, sebagai antisipasi dari kenaikan volume sampah di daerah tersebut.

IFG, WIKA dan BUMN Kolaborasi TJSL Likupang juga membangun infrastruktur Rumah Bakti BUMN sebagai wadah kolaborasi dan pelatihan masyarakat dalam mengembangkan wisata dan perekonomian Likupang Timur dengan kegiatan bisnis, seperti penciptaan produk kerajinan dan oleh-oleh khas Likupang.

Baca Juga :  Direktur Utama HEAL Kembali Tambah Porsi Kepemilikan Sahamnya di Perseroan

Produk tersebut dapat dijual di area wisata agar turut menopang pendapatan daerah.

Purwo menambahkan, selain mendukung keberlanjutan nilai tambah ekonomi dari sektor pariwisata dengan menjaga kebersihan lingkungan, gerakan kolaborasi olah sampah juga mendukung gerakan penanganan pengurangan sampah secara nasional melalui paradigma pengolahan.

Pasalnya, pada 2030 pemerintah telah mencanangkan target tidak ada lagi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di daerah-daerah, pembatasan masif plastik sekali pakai, dan perubahan perilaku masyarakat yang berbasis kesadaran gaya hidup minim sampah.

Pelaksanaan program TJSL IFG menyasar beberapa fokus, dimana salah satunya adalah pilar lingkungan yang menyerap pembiayaan sebesar Rp1,6 Miliar atau sekitar 23% dari anggaran tahun 2022.

Selain mewujudkan keberlanjutan lingkungan di ranah perusahaan dan sekitarnya, melalui pilar tersebut IFG turut mendorong terciptanya pemukiman – pemukiman masyarakat yang dapat tumbuh secara berkelanjutan, melalui rangkaian kegiatan pelibatan dan pengembangan masyarakat (Community Involvement & Development / CID).

Pada kesempatan berbeda, Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Mahendra Vijaya menjelaskan, bahwa program pemberdayaan lingkungan tersebut juga sejalan dengan komitmen WIKA untuk membangun ekosistem yang kelak akan mampu melestarikan lingkungan sekaligus mengoptimalkan potensi-potensi yang tersimpan di wilayah tersebut.

“Kami meyakini bahwa untuk menghadirkan manfaat yang berkelanjutan, diperlukan kolaborasi yang aktif baik dari BUMN dan masyarakat lokal sehingga berbagai aspek dapat dipersiapkan dengan matang dan mampu untuk terus dijalankan di masa mendatang,” ungkap Mahendra Vijaya.

Selain di Likupang, Praktek pelestarian lingkungan yang didasarkan pada pembentukan ekosistem telah berhasil dijalankan oleh WIKA di Tanjung Burung, Banten.

Menurut Teddy Poernama, melalui kolaborasi berbagai program TJSL tersebut, IFG beserta BUMN lainnya telah memberikan kontribusi dan dampak nyata kepada masyarakat dan lingkungan.

Langkah tersebut sejalan dengan visi utama kehadiran BUMN yang mendukung pemerintah dalam implementasi program strategis nasional.

Selain itu, inisiatif tersebut juga merupakan implementasi konkret dari core values AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif).

 


https://pasardana.id/news/2022/12/13/ifg-holding-turut-menginisiasi-program-kolaborasi-olah-sampah-di-likupang/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here