Beritamu.co.id – Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, turun 10,35 poin, atau sekitar 0,43 persen, pada Rabu (7/12/2022), menjadi 2.382,81.
Volume perdagangan moderat mencapai 323,9 juta saham senilai 5,9 triliun won atau sekitar US$4,5 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 540 berbanding 311.
Angka indeks turun dipicu mencuatnya kekhawatiran peningkatan suku bunga Federal Reserve setelah angka nonfarm payroll dan aktivitas industry jasa Amerika Serikat mengalami peningkatan.
“Kekhawatiran peningkatan suku bunga The Fed memicu investor asing dan institusi melakukan aksi jual untuk sesi keempat beruntun,” jelas Lim Seung-Mi, analis Hana Securities, seperti dikutip Yonhap News.
Investor institusi dan asing total melepas saham senilai 217 miliar won, sedangkan investor ritel meraup saham senilai 201 miliar won.
Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan perusahaan otomotif Hyundai Motor masing-masing turun 0,5 persen dan 0,9 persen. Saham perusahaan minyak SK Innovation terjun 3,5 persen.
Saham maskapai penerbangan Korean Air melambung 3,6 persen. Saham perusahaan utilitas Korea Electric Power dan perusahaan manufaktur baterai penyimpanan LG Energy Solution masing-masing naik 0,8 persen dan 0,7 persen.
Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 2,9 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.321,70 won per dolar AS.
Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,2 persen.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia turun 61,90 poin, atau sekitar 0,85 persen, menjadi 7.229,40. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Singapura, Thailand, Vietnam, Indonesia, dan Filipina melemah, sedangkan Bursa Malaysia menguat.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, turun 12,91 poin, atau sekitar 0,40 persen, menjadi 3.199,62.
https://pasardana.id/news/2022/12/7/indeks-kospi-turun-0-43-persen/