Home Bisnis MARKET Belajar Dari Fenomena GOTO, BEI Diminta Perhatikan Kualitas Calon Emiten

Belajar Dari Fenomena GOTO, BEI Diminta Perhatikan Kualitas Calon Emiten

21
0

Beritamu.co.id- Bursa Efek Indonesia(BEI) diminta untuk lebih memperhatikan kualitas calon emiten setelah munculnya fenomena PT Goto Gojek Tokopedia Tbk(IDX:GOTO).

Menurut mantan Direktur Utama Bursa Efek Jakarta, Hasan Zein Mahmud bahwa fenomana turunya harga  GOTO secara signifikan  nampaknya diperlukan agar  bisa menjawab ulang pertanyaan pertanyaan yang paling mendasar yang dibutuhkan suatu pasar modal – bursa saham – yang terpercaya.

Pertanyaan tersebut terkait dengan Sudah jujurkah keterbukaan informasi,  Sudah memadaikah tata kelola,  Terdeteksikah para opportunis,  Datarkah lapangan permainan,  Simetriskah akses terhadap informasi dan sarana transaksi,  Adilkah perlakuan otoritas sebagai wasit terhadap dikotomi pemegang saham pengendali dan pemegang saham ritel,  Adakah perlindungan kepada para pemegang saham ritel dari korban kejahatan yang dilakukan oleh oknum pengendali, Sudah tegakkah hukum,  Adakah mekanisme yang mampu membatasi pelarian dana masyarakat melalui transfer pricing atau cara lain  Daftar ini masih bisa diperpanjang.

Ia mengandaikan bursa saham adalah toko raksasa. Super supermarket. Tidak ada toko lain yang mencatat omset Rp 15 triliun per hari. Jutaan pembeli bebas memilih mau belanja apa, sesuai kebutuhan dan selera masing masing.

“Tapi tetap butuh filter. Agar jangan barang beracun atau barang berbahaya diperdagangkan di dalam toko,” kata dia dalam media sosialnya, Selasa(6/12/2022).

Baca Juga :  Menparekraf Jajaki Kerja Sama Dengan UNCTAD, Begini Harapannya

Pertanyaan itu jelas dia, berpangkal dari merosotnya IHSG hingga  1,36 persen persen Dalam rupiah artinya kapitalisasi pasar mengalami penurunan nilai sekitar Rp 130 triliun. Para pemegang saham di seantero BEI kehilangan kekayaan sebesar Rp 130 triliun. Per sektor, nampaknya hanya sektor Energi yang mencatat perubahan positif dalam indeks sektoral. Sebanyak 461 saham mengalami penurunan harga, 123 tidak berubah dan 122 naik.

Lalu dia merinci saham saham big cap, penggerak indeks, mengalami penurunan. BBCA turun Rp 100 (1,14 persen). BBRI turun Rp 30 (0,61 persen). ASII turun Rp 150 (-2,49 persen.)  

“TLKM mengalami penurunan paling tajam, Rp 240 (-6,25%). Nyaris ARB. Boleh jadi rontoknya saham GOTO menjadi pelatuk emosional pemegang saham TLKM. Para manajer investasi, hari ini, akan menarik nafas panjang,” papar  dia

Ia mengingatkan Selama sepuluh tahun terakhir, bulan Desember adalah bulan laba. Selalu menutup tahun dengan kenaikan IHSG. Tapi bulan Desember 2022 mengganti tradisi Selama 4 hari perdagangan, hanya hari pertama mencatat kenaikan IHSG.

“Pada Kamis tanggal 1. Tiga hari sisanya selalu negatif. Melihat dorongan daya luncur hari ini, peluang melanjutkan penurunan besok, masih cukup besar.” pungkas dia.


https://pasardana.id/news/2022/12/6/belajar-dari-fenomena-goto-bei-diminta-perhatikan-kualitas-calon-emiten/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here