Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (01/12), IHSG ditutup melemah 60,51 poin (-0,85%) ke level 7.020,80.
IHSG melemah seiring tekanan jual pada saham-saham sektor teknologi dan keuangan.
Kemarin (01/12), BPS merilis data Inflasi Indonesia yang mengalami penurunan menjadi 5,42% yoy (Nov-22) dari bulan sebelumnya yang sebesar 5,71% (Oct-22).
Kemudian, BI dalam Pertemuan Tahunannya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 tumbuh 4,5%-5,3% dan akan tetap tumbuh 4,7%-5,5% pada 2024.
Sementara itu, Wall Street tadi malam (01/12) ditutup variatif, yang tercermin dari DJIA (-0,56%), S&P 500 (-0,09%), dan Nasdaq (+0,13%).
Investor masih khawatir terjadinya resesi, dimana rilis data PMI Manufaktur ISM AS turun menjadi 49 (Nov-22) atau zona kontraksi, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di 50,2 (Oct-22).
Prospek ekonomi yang suram membuat investor gelisah meskipun ukuran inflasi yang di sukai The Fed mengalami penurunan yang tercermin dari Indeks Harga Inti PCI turun menjadi 0,2% (Oct-22) dari 0,5% pada September 2022.
Sebelumnya, Ketua The Fed Jerome Powell mengisyaratkan akan memperlambat pengetatan kebijakan moneternya.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung menguat,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Jumat (02/12/2022).
https://pasardana.id/news/2022/12/2/analis-market-02122022-ihsg-diperkirakan-cenderung-menguat/