Home Bisnis MARKET Ungguli Pesaing, GoPay dan GoFood Bakal Jadi Tambang Cuan GOTO

Ungguli Pesaing, GoPay dan GoFood Bakal Jadi Tambang Cuan GOTO

40
0

Beritamu.co.id – GoTo Financial (GoPay) milik PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (IDX: GOTO) sepanjang kuartal III 2022 meraup pendapatan sebesar Rp433,352 miliar, atau naik 47 persen dibandingkan pada triwulan ketiga 2021 yang tercatat sebesar Rp293,300 miliar.

Hal senada juga diikuti GoFood yang berperan di segmen bisnis on-demand.

Keduanya (GoPay dan GoFood) menjadi pendorong bisnis layanan keuangan perusahaan ekosistem digital terbesar di Indonesia ini.

Sehingga pada kinerja kuartal ketiga 2022, GOTO mencatat Pendapatan Kotor segmen bisnis finansialnya menembus Rp1,192 triliun.

Angka ini meningkat 50 persen dibandingkan Rp794,522 miliar pada kinerja di sembilan bulan tahun 2021.

Adapun dari sisi Gross Transaction Value (GTV), peningkatannya lebih signifikan lagi yaitu sebesar 78 persen menjadi  Rp97,1 triliun pada sembilan bulan tahun ini dibandingkan pada sembilan bulan tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp54,7 triliun.

”Saya menaruh perhatian yang menarik ke GoTo Financial karena menghadirkan ekosistem yang cukup komplit dengan layanan yang lebih luas,” ungkap Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda, kepada wartawan, Rabu (30/11/2022).

Faktor paling utama kekuatan GoPay, menurutnya, memang karena akses dalam ekosistem untuk pembayaran di Gojek dan belanja di Tokopedia.

“Jadi cukup komplit dan tenant (merchant)-nya cukup besar, mulai dari UMKM hingga restoran besar,” jelasnya.

Ke depan, Nailul meyakini, layanan GoPay dan industri dompet digital akan terus berkembang. Terutama karena masih ada ruang pertumbuhan yang besar di daerah non kota besar di Indonesia.

”Memang ada potensi untuk ekspansi ke daerah dengan beberapa perhatian terutama tiga hal; infrastruktur, SDM, dan kebutuhan masyarakatnya,” ujarnya.

Pandangan Nailul sejalan dengan riset bertajuk “Consistency That Lead: E-Wallet Industry Outlook 2023” yang dilakukan Survei Insight Asia dan dirilis pada 28 November 2022, dimana GoPay unggul dengan angka 71 Persen sebagai dompet digital yang paling banyak digunakan konsumen. Konsisten sejak lebih dari lima tahun terakhir.

GoPay juga mendapatkan angka 84 persen dari aspek kepuasan konsumen.

Baca Juga :  ANALIS MARKET (04/4/2023) : IHSG Diperkirakan Kembali Bergerak Sideways

Tempat kedua adalah OVO yang mendapat 80 persen dan diikuti DANA sebesar 75 persen.

Secara umum, menurut riset ini, industri dompet digital semakin menjadi pilihan masyarakat dalam bertransaksi sehari-hari dengan 71 persen responden aktif menggunakannya untuk berbagai macam pembayaran.

Tempat kedua adalah uang tunai atau sebanyak 49 persen, diikuti transfer bank sebanyak 24 persen, QRIS 21 persen, Paylater 18 persen, kartu debit 17 persen, dan Virtual Account transfer sebanyak 16 persen.

Selain GoPay, layanan pesan antar makanan online milik GOTO yaitu GoFood di aplikasi Gojek juga menjadi pemimpin di industri.

Hasil riset Alvara berjudul Digitalisasi UMKM: Dampak Platform OFD terhadap UMKM Kuliner, yang dirilis 24 November 2022 mencatat, layanan OFD berkontribusi lebih dari setengah pendapatan UMKM yang bermitra, yaitu mencapai 56,8 persen. Sebesar 43,2 pesen sisanya datang dari luring.

Dari keseluruhan omset yang diberikan oleh OFD, GoFood menjadi kontributor terbesar omset UMKM yaitu mencapai 22,7 persen.

Diikuti oleh GrabFood 21,1 persen dan ShopeeFood sebanyak 12,2 persen.

Dengan demikian, GoFood merupakan platform yang paling banyak digunakan UMKM yang bermitra dengan layanan OFD, yaitu mencapai 99,3 persen.

Lebih tinggi dibandingkan GrabFood yang sebesar 98,8 persen dan ShopeeFood sebesar 70,2 persen. Wahana sejenis lainnya mendapatkan porsi 10,8 persen.

Sejalan dengan itu, GoFood menjadi platform OFD yang paling direkomendasikan oleh para pelaku UMKM dengan nilai Net Promotor Score (NPS) sebesar 41,6 persen.

Adapun GrabFood sebesar 34,1 persen dan ShopeeFood sebesar 28,9 persen.

NPS sendiri merupakan pengukuran tingkat kepuasan konsumen dan mengukur seberapa besar konsumen ingin merekomendasikannya kepada pihak lain.

Kepala Riset Macquarie Sekuritas Indonesia, Ari Jahja dalam analisanya mengatakan, kinerja segmen bisnis on-demand GOTO pada kuartal ketiga 2022 memang mencapai sebuah lompatan signifikan yang menghasilkan ‘titik terang’ di jalur menuju profitabilitas.

”Penghematan biaya membantu segmen tersebut mencapai margin kontribusi positif pada bulan September, lebih cepat dari jadwal,” ungkapnya, seperti dilansir Dow Jones.


https://pasardana.id/news/2022/11/30/ungguli-pesaing-gopay-dan-gofood-bakal-jadi-tambang-cuan-goto/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here