Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (29/11), IHSG ditutup melemah 5,29 poin (-0,07%) ke level 7.012,07.
IHSG melemah disebabkan oleh pro-kontra kenaikan tingkat Upah Minimum Provinsi (UMP) ditengah tantangan perlambatan ekonomi dan inflasi yang cenderung tinggi.
Dari sisi perusahaan, kenaikan UMP dapat menekan margin perusahaan, sedangkan dari sisi karyawan dapat mendorong tingkat konsumsi ketika terjadi kenaikan.
Di saat yang sama, investor cenderung wait & see seiring diberlakukannya kebijakan lockdown di China untuk menerapkan zero covid policy, namun hal tersebut menimpulkan protes keras dari berbagai stakeholder.
Sementara itu, Wall Street tadi malam (29/11), ditutup variatif ditengah kekhawatiran kenaikan suku bunga lebih lanjut akan berimplikasi menyeret ekonomi AS ke dalam resesi dan menyebabkan revisi pendapatan perusahaan-perusahaan lebih dalam.
Presiden Louis James Bullard dan rekannya di New York, John Williams termasuk di antara pembuat kebijakan terbaru yang memperingatkan bahwa tingkat terminal Dana Fed bisa lebih tinggi dari yang diperkirakan tahun depan karena inflasi tetap tinggi.
Pergerakan pasar datang bersamaan dengan kenaikan imbal hasil Treasury, cukup untuk menakuti investor melakukan pembelian pada sektor teknologi dan saham pertumbuhan tinggi lainnya.
DJIA (+0,01%), S&P 500 (-0,16%), dan Nasdaq (- 0,59%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan mixed,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Rabu (30/11/2022).
https://pasardana.id/news/2022/11/30/analis-market-30112022-ihsg-diperkirakan-mixed/