
Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (17/11), IHSG ditutup menguat 30,60 poin (+0,44%) ke level 7.044,99.
IHSG berhasil menguat merespon kenaikan BI 7Day-RRR sebesar 50 bps menjadi 5,25%.
Keputusan menaikkan suku bunga tersebut sebagai langkah front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini masih tinggi dan memastikan inflasi inti ke depan kembali ke dalam sasaran 3,0±1% lebih awal yaitu ke paruh pertama 2023.
Di saat yang sama, stabilisasi nilai tukar Rupiah juga perlu dilakukan agar sejalan dengan nilai fundamentalnya akibat kuatnya mata uang dolar AS dan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah peningkatan permintaan ekonomi domestik yang tetap kuat.
Sementara itu, Wall Street tadi malam (17/11), ditutup melemah dibayangi beberapa kekhawatiran tentang penurunan ekonomi yang disebabkan oleh The Fed. Melonjaknya hasil Treasury membuat investor takut dari saham teknologi dan pertumbuhan tinggi.
Presiden Fed St Louis, James Bullard termasuk di antara pembuat kebijakan yang menekankan bahwa bank sentral masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum mencapai tujuannya, memperingatkan bahwa kondisi pengetatan hanya berdampak kecil pada inflasi.
DJIA (-0,02%), S&P500 (-0,31%), dan Nasdaq (-0,35%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan. Investor hari ini akan mencermati rilis data Neraca Pembayaran Indonesia Triwulan III-2022,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Jumat (18/11/2022).
https://pasardana.id/news/2022/11/18/analis-market-18112022-ihsg-diperkirakan-cenderung-tertekan/