
Beritamu.co.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, pudarnya efek inflasi rendah AS, dan minimnya sentimen baru, membuat Wall Street awal pekan (14/11), kompak melemah dengan Nasdaq terdepresiasi 1%.
Adapun, isyarat Brainard bahwa the Fed mungkin akan memperlambat laju kenaikan FFR, menahan tekanan Wall Street.
Berdasarkan survei Bloomberg, PPI Final Demand AS Oct. diproyeksikan berada di level 8,3% YoY (Vs. Sept. 8,5% YoY).
Di sisi lain, apresiasi saham energi mengabaikan penurunan 3% harga minyak, pasca OPEC memangkas proyeksi pertumbuhan minyak global, seiring meningkatnya tantangan ekonomi termasuk inflasi dan suku bunga tinggi.
Sementara itu, dari domestik, aksi Wait and See investor jelang data Neraca Dagang, menyebabkan IHSG bertahan diatas level psikologis 7.000 awal pekan (14/11).
Sektor Teknologi melemah 2% atau pimpin pelemahan sektoral.
Berdasarkan survei Bloomberg, Neraca Dagang Indonesia Okt. diproyeksikan mencatatkan surplus senilai +USD4,5Miliar (Vs. Sept. +USD4,9Miliar), seiring Ekspor diproyeksikan tumbuh lebih rendah atau 13,5% YoY (Vs. Sept. 20,3% YoY), namun dengan Impor yang tumbuh lebih tinggi 24% YoY (Vs. Sept. 22% YoY) dalam periode yang sama.
“Ditengah sejumlah sentimen, IHSG hari ini diproyeksi cenderung bergerak sideways,” sebut NHKSI Research dalam riset yang dirilis Selasa (15/11/2022).
https://pasardana.id/news/2022/11/15/analis-market-15112022-ihsg-diproyeksi-cenderung-bergerak-sideways/