Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (11/11), IHSG ditutup menguat 122,37 poin (+1,76%) ke level 7.089,21.
IHSG berhasil menguat seiring penguatan nilai tukar rupiah sebesar 1,32% terhadap dollar AS menjadi Rp15.493 (JISDOR).
Kemudian, rilis data Inflasi AS turun menjadi sebesar 7,7% yoy (Oct -22), sebelumnya 8,2% (Sep-22) atau lebih rendah dari konsensus 8%.
Lebih rendahnya data inflasi ini, membuat investor berekpektasi bahwa The Fed tidak akan terlalu agresif dalam menaikkan suku bunganya pada masa yang akan datang.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu (11/11), ditutup menguat tercermin dari DJIA (+0,10%), S&P500 (+0,93%), dan Nasdaq (+1,88%).
Penguatan tersebut tidak lepas dari rilis data inflasi AS yang lebih lemah meningkatkan harapan The Fed menjadi kurang agresif dengan kenaikan suku bunga.
Investor melihat peluang 81% untuk kenaikan suku bunga 50 bps pada bulan Desember dan peluang 19% untuk kenaikan 75 bps, menurut CME Fedwatch.
Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA (+4,15%), S&P500 (+5,9%), dan Nasdaq (+8,1%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung menguat. Investor hari ini akan mencermati rilis data Laporan Survei Harga Properti Residensial Indonesia Triwulan III 2022,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Senin (14/11/2022).
https://pasardana.id/news/2022/11/14/analis-market-14112022-ihsg-diperkirakan-cenderung-menguat/