Beritamu.co.id- PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi pemulihan ekonomi Indonesia akan berlanjut tahun ini dengan prediksi pertumbuhan PDB Indonesia sepanjang 2022 akan mencapai 5,08 persen, lebih tinggi dari 3,6 persen pada 2021.
Senior Economist Mirae Asset Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto memperkirakan pemulihan ekonomi nasional berlanjut tahun ini, didukung pergerakan masyarakat dan konsumsi rumah tangga yang terus meningkat, terkendalinya Pandemi COVID-19, serta pertumbuhan ekspor yang sangat tinggi.
“Kami memperkirakan pertumbuhan PDB kuartal III/2022 meningkat 5,6 persen, lebih tinggi dari kuartal II/2022 5,4 persen. Hal ini turut ditopang surplus neraca perdagangan Januari-September 2022 yang sangat tinggi dan mencapai USD39,9 miliar, serta APBN periode Januari-September 2022 yang mencatatkan surplus Rp 60,9 triliun atau 0,33 persen terhadap PDB,” papar dia kepada media dikutip Jumat(4/11/2022).
Ia menambahkan, perbaikan ekonomi domestik dan tingginya surplus neraca perdagangan tersebut, ,diharapkan dapat menopang pergerakan nilai tukar rupiah yang sempat mencapai Rp 15.600 per dolar AS dan tekanan terhadap harga obligasi pemerintah (surat berharga negara/SBN). “Turunnya harga obligasi tersebut memicu kenaikan tingkat imbal hasil (yield) di pasar sekunder,”kata dia.
Menurut dia, tekanan pada nilai tukar rupiah dan pasar obligasi disebabkan oleh naiknya suku bunga kebijakan AS (Federal Funds Rate/FFR) yang cukup agresif tahun ini, mencapai 300 bps menjadi 3,25 persen hingga September. Besaran 100 bps setara dengan 1 persen.
Dia mengatakan kenaikan suku bunga acuan tersebut juga terjadi di dalam negeri di mana BI-7DRRR naik 125 bps hingga 4,75 persen untuk menyikapi tingginya laju inflasi. Inflasi September dibukukan 5,95 persen tertinggi sejak Oktober 2015, setelah kenaikan harga BBM bersubsidi pada awal September.
“Kami memprediksi FFR dapat naik lagi hingga 4,5 persen pada akhir tahun. Di dalam negeri, kami memprediksi inflasi periode 2022 akan mencapai 7,13 persen sehingga BI 7-DRR dapat naik lagi 25 bps pada bulan ini menjadi 5 persen dari posisi sekarang 4,75 persen.” jelas dia.
Fixed Income Research Mirae Asset Sekuritas, Dhian Karyantono menjelaskan di pasar surat utang, terjadi tren penurunan harga SBN (Surat Berharga Negara) yang tercermin dari kenaikan yield seri acuan 10 tahun hingga 7,67 persen pada 25 Oktober 2022 sebelum cenderung melandai hingga 7,54 persen di akhir Oktober 2022.
Meskipun demikian, Dhian menilai kondisi pasar obligasi saat ini cenderung undervalued dan memprediksi harga obligasi 10 tahun bisa naik sehingga menekan yield-nya hingga ke level 7,26 persen pada akhir tahun dengan asumsi skenario moderat.
“Potensi melandainya yield SBN di akhir tahun dibanding kondisi saat ini dapat menjadi momentum untuk masuk ke instrumen SBN,” tutur Dhian.
https://pasardana.id/news/2022/11/4/mirae-sebut-sbn-menarik-sampai-akhir-tahun-2022/