Beritamu.co.id – Untuk mencapai target 30 juta UMKM go digital pada tahun 2024, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) menargetkan sebanyak 5,8 juta UMKM dapat masuk ke ekosistem digital tahun depan.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menyampaikan, hingga saat ini, sebanyak 20,5 juta UMKM dari target 30 juta pada 2024 sudah masuk atau onboarding ke dalam ekosistem digital.
Sementara itu, di tahun ini, target UMKM di daerah yang dapat melakukan transformasi digital adalah sebanyak 2,4 juta.
Sementara itu, UMKM yang dapat bertransformasi digital melalui Kementerian dan Lembaga sebanyak 1,6 juta pada tahun 2023.
“Sementara targetnya pada tahun 2024 sebanyak 3,4 juta UMKM dapat bertransformasi digital. Sedangkan dari Kementerian dan Lembaga dapat mencapai 2,4 juta UMKM,” ujar dia dalam konferensi pers, Selasa (1/11/2022).
Teten menuturkan, UMKM yang terkoneksi ke platform digital dapat memperluas pasar, bertahan dalam kompetisi ekosistem digital yang semakin ketat, hingga dapat tumbuh dan mampu go global.
Integrasi data turut berpengaruh pada akses pembiayaan UMKM, akses pasar, termasuk kemudahan dalam menjalankan usaha seperti kebutuhan sertifikasi halal, sertifikasi produk, hingga izin edar, sehingga pelaku UMKM mendapatkan benefit maksimum.
Melansir data Indonesian E-commerce Association (idEA), Teten bilang, saat ini sudah ada 20,5 juta UMKM yang mulai masuk ke ekosistem digital secara umum.
Artinya, sisa 9,5 juta lagi UMKM yang ditargetkan bisa masuk dalam platform digital hingga tahun 2024.
Lebih lanjut Teten menjabarkan, pihaknya bersama kementerian lembaga dan platform digital melakukan rakor guna membahas beberapa hal yang krusial untuk mencapai target 30 juta UMKM onboarding digital.
Pertama, transformasi digital yang melibatkan beberapa kementerian lembaga dan daerah termasuk juga di platform digital industri, akan fokus kepada 7 kelompok UMKM dan 7 aspek transformasi digital KUMKM yang pelaksanaannya dikolaborasikan dengan platform digital dengan tiga level transformasi digital UMKM.
Selain itu, Teten bilang, pelaksanaan program dari kementerian dan lembaga, daerah, dan platform digital harus dilaporkan kepada KemenKopUKM.
Dengan begitu, pemerintah memiliki data by name by address untuk UMKM yang sudah onboarding digital.
“Kita juga memiliki pilot project integrasi sistem monitoring UMKM onboarding digital. Bahkan telah membentuk PMO (Project Management Office) sebagai upaya monitoring tersebut,” ucap Teten.
Di saat yang sama, Kemenkop-UKM juga telah menyiapkan program Sistem Informasi Data Tunggal (SIDT).
Dengan begitu, Teten berharap, pada pekan ke-4 November tahun ini, semua kementerian dan lembaga daerah sudah menginput data atau memberikan update pencapaian program transformasi digital UMKM selama 2022 kepada KemenKopUKM.
“Ini penting untuk UMKM yang sudah terhubung dengan digital untuk diberdayakan. Bagaimana mereka nantinya bisa memperluas market dibantu platform,” pungkas Teten.
https://pasardana.id/news/2022/11/2/kemenkop-ukm-targetkan-5-8-juta-umk-masuk-ekosistem-digital-pada-2024/