Home Bisnis MARKET BI Sebut Ada Harapan Buat Indonesia Bebas Dari Ancaman Resesi

BI Sebut Ada Harapan Buat Indonesia Bebas Dari Ancaman Resesi

36
0

Beritamu.co.id – Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo mengatakan, perekonomian Indonesia masih memiliki harapan untuk tetap tumbuh di tengah keadaan dunia yang sedang dihantui ancaman resesi.

Hal tersebut, kata Dody, direspons BI dan bank sentral negara lain dengan menaikkan suku bunga acuan.

Kemudian, kenaikan suku bunga acuan ini akan berdampak ke sektor-sektor ekonomi karena membuat bunga pinjaman perbankan menjadi lebih mahal.

Hal ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi dunia jadi lambat.

Sementara itu, BI sendiri telah tiga kali menaikkan suku bunga acuan sejak Agustus 2022 lalu, guna menstabilkan nilai tukar dan menjaga inflasi tetap terkendali.  

Menurut Dody, kebijakan ini pun tentu akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional.

Namun, dia memastikan, keputusan BI menaikkan suku bunga acuan telah dipikirkan dengan matang, sehingga dampaknya ke pertumbuhan ekonomi tidak separah negara lain.

“Tapi semua dilakukan secara terukur. Kita tidak akan menaikkan suku bunga kalau memang itu tidak diperlukan,” ujarnya, Senin (31/10).

Dody menambahkan, dengan dukungan kebijakan moneter yang terukur ini, ekonomi Indonesia masih memiliki harapan untuk tetap tumbuh.

Baca Juga :  Wall Street “Mixed”, Indeks Komposit Nasdaq Rekor

Bahkan jika dilihat kondisi ekonomi Indonesia saat ini diperkirakan masih akan tumbuh pada kisaran 4-5 persen.

“Jadi dengan itu, kita semua punya optimisme ekonomi kita masih akan terus tumbuh di tengah-tengah negara lain. Sekarang ini negara maju banyak yang sudah masuk resesi,” ucapnya.

Meski begitu, lanjutnya, di tengah kondisi dunia yang sedang tidak baik-baik saja ini, BI justru lebih mengkhawatirkan ekspektasi inflasi ketimbang perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Dia menjelaskan, ekspektasi inflasi ini berasal dari inflasi yang bersifat temporer seperti harga bahan pangan yang tinggi atau pasokan bahan pangan berkurang.

Namun bila inflasi temporer ini tidak segera ditangani oleh BI, maka dapat membentuk ekspektasi inflasi yang dapat terjadi dalam jangka panjang.

“Masalah pertumbuhan yang melambat itu adalah prioritas yang kedua, karena masalah stabilitas itu tidak ada kata tawar. Tidak ada pertumbuhan yang tinggi kalau itu diikuti dengan harga yang tinggi sehingga mengurangi daya beli. Oleh karena itu, mandat BI untuk jaga inflasi ini,” tandasnya.

 


https://pasardana.id/news/2022/11/1/bi-sebut-ada-harapan-buat-indonesia-bebas-dari-ancaman-resesi/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here