
Beritamu.co.id – PT Gajah Tunggal Tbk (IDX: GJTL) mengalami rugi bersih sebesar Rp169,38 miliar dalam sembilan bulan tahun 2022, atau memburuk dibanding periode sama tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp19,34 miliar.
Dampaknya, saldo laba belum ditentukan penggunaannya berkurang 3,6 persen dibanding akhir tahun 2021 menjadi Rp4,619 triliun.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal III 2022 tanpa audit emiten produsen ban itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (28/10/2022).
Padahal, penjualan bersih tumbuh 12,86 persen menjadi Rp12,752 triliun yang ditopang peningkatan penjualan ke dalam negeri sebesar 21,5 persen menjadi Rp9,124 triliun.
Sedangkan ekspor kepada pihak ketiga tumbuh 8,6 persen menjadi Rp1,681 triliun.
Sedangkan ekspor kepada pihak berelasi turun 7,5 persen menjadi Rp2,099 triliun.
Namun, beban pokok penjualan membengkak 15,6 persen menjadi Rp11,032 triliun. Sehingga laba kotor hanya tumbuh 4,2 persen menjadi Rp1,72 triliun.
Sayangnya, beban penjualan membengkak 34,5 persen menjadi Rp763,74 miliar.
Kinerja perseroan kian tertekan karena kerugian selisih nilai mata uang asing melonjak 145 persen menjadi Rp162,55 miliar. Terlebih, rugi dari entitas asosiasi dan ventura bersama tembus Rp80,862 miliar.
Akibatnya, emiten ban itu mengalami rugi sebelum pajak sedalam Rp166,03 miliar.
Sedangkan di akhir September 2021 masih tercatat laba sebesar Rp67,868 miliar.
Sementara itu, kewajiban bertambah 10,5 persen dibanding akhir tahun 2021 menjadi Rp12,692 triliun.
Sedangkan ekuitas menyusut 1,06 persen menjadi Rp6,893 triliun. Sehingga aset tumbuh 6,1 persen menjadi Rp19,586 triliun.
https://pasardana.id/news/2022/10/28/nilai-tukar-rupiah-picu-gjtl-rugi-rp169-miliar-pada-akhir-september-2022/