Beritamu.co.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Manufaktur AS terkontraksi.
Data S&P Global AS menunjukkan Mfg. PMI Oct. mulai terkontraksi atau berada di level 49,9 (Vs. Sept. 52), mengindikasikan the Fed berhasil memperlambat aktivitas bisnis domestik.
Adapun sektor jasa terkontraksi semakin dalam, atau Services PMI turun ke level 46,6 (Vs. Sept. 49,3), sekaligus membuat Composite PMI terkontraksi ke level 47,3 (Vs. 49,5), meningkatkan harapan the Fed dapat mulai memperlambat laju kenaikan FFR.
Wall Street kompak menghijau, dengan Nasdaq ditutup menguat 92 poin, seiring perusahaan teknologi mendominasi rilis Earning Results pekan ini.
Di sisi lain, pasar obligasi yang cenderung konservatif dan skeptis, tetap khawatir sikap Ultra Hawkish the Fed.
Yield UST2Y kembali naik ke level 4,5%; dengan UST10Y menyentuh level 4,3%.
Investor obligasi melihat survei Fed Funds Futures, yang memproyeksikan kenaikan FFR November +75Bps memiliki probabilitas hampir 100%, sementara FFR Desember +75Bps sebesar 50%.
Investor masih mencerna sejumlah Earning Results.
Sementara di awal pekan (24/10), IHSG bergerak naik mendekati level psikologis 7.100, sebelum akhirnya ditutup menguat hanya 35 poin.
Penguatan terpangkas IHSG ini, seiring salah satu saham teknologi berkapitalisasi besar, yang mencatatkan penurunan harga saham hingga 5%, ditengah sentimen Lock Up.
Investor juga masih menantikan rilis sejumlah Big Cap. Earning Results pekan ini.
“Ditengah sejumlah sentimen, IHSG diproyeksi bergerak Bullish hari ini, dengan Support: 7.017-7.000 / 6.910-6.900, dan Resistance: 7.092-7.110 / 7.140-7.150,” sebut NHKSI Research dalam riset yang dirilis Selasa (25/10/2022).
https://pasardana.id/news/2022/10/25/analis-market-25102022-ihsg-diproyeksi-bergerak-bullish/