Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (14/10), IHSG ditutup melemah 66,09 poin (-0,96%) ke level 6.814,53.
IHSG melanjutkan pelemahan seiring tekanan jual investor asing sebesar Rp425,92 miliar di pasar saham domestik.
Dari eksternal, rilis data Inflasi AS (Sept-2022) masih tinggi yakni 8,2% yoy, lebih tinggi dari perkiraan konsensus di level 8,1%.
Di saat yang sama, nilai tukar rupiah melemah 0,21% terhadap dollar AS menjadi Rp15.390 (JISDOR).
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu (14/10) ditutup melemah seiring ekpektasi investor bahwa tren pengetatan kebijakan suku bunga The Fed masih berlanjut dan agresif sehingga dapat memicu terjadinya resesi ekonomi.
Kemudian, rilis data Penjualan Ritel AS tercatat sebesar 0,0% (Sep22), lebih rendah dari perkiraan konsensus yang sebesar 0,2% atau turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 0,3% (Augt-22).
Di saat yang sama, investor sedang mencerma, rilis laporan pendapatan emiten Q3-2022 yang akan rilis dalam waktu dekat.
Konsensus memperkirakan, laba Q3-2022 untuk emiten yang terda;ar pada S&P500 diperkirakan meningkat hanya 3,6% yoy, jauh lebih rendah dari peningkatan 11,1% yoy (perkiraan awal Jul22).
DJIA (-1,34%), S&P 500 (-2,37%), dan Nasdaq (-3,08%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan. Investor hari ini akan mencermati rilis data Statistik Utang Luar Negeri (Augt22) dan Neraca Perdagangan Indonesia (Sep-22),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Senin (17/10/2022).
https://pasardana.id/news/2022/10/17/analis-market-17102022-ihsg-diperkirakan-cenderung-tertekan/