Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (11/10), IHSG ditutup melemah 55,25 poin (-0,79%) ke level 6.939,15.
IHSG melemah seiring berlanjutnya kekhawatiran risiko resesi dan ketidakstabilan keuangan akibat konfrontasi geopolitik, masalah iklim dan krisis energi.
Di saat yang sama, PMI jasa Caixin China (Sept-22) berada di angka 49,3, turun tajam dari angka 55 (Augt-22) akibat pembatasan aktivitas selama September lalu. Dari internal, rilis data Laporan Survei Penjualan Eceran Indonesia (Augt-22) mencatat Indeks Penjualan Riil/ IPR (Augt-22) sebesar 201,8, atau tumbuh 4,9% yoy.
Sedangkan kinerja penjualan eceran (Sept-22) diprakirakan meningkat, tercermin dari prakiraan IPR (Sept-22) sebesar 200,0, atau tumbuh 5,5% yoy, lebih tinggi dari pertumbuhan 4,9% yoy (Augt-22).
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup cenderung melemah disebabkan kekhawatiran investor bahwa pengetatan kebijakan moneter akan menekan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perusahaan.
Volatilitas pasar tetap tinggi, tercermin dari VIX naik lebih dari 3%.
Kemudian, pembuat kebijakan Federal Reverse telah menganjurkan perlunya menaikkan suku bunga hingga level 4,25% pada awal tahun ditengah tantangan resesi global.
DJIA (+0,12%), S&P 500 (-0,65%), dan Nasdaq (-1,10%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Rabu (12/10/2022).
https://pasardana.id/news/2022/10/12/analis-market-12102022-ihsg-diperkirakan-cenderung-tertekan/