Beritamu.co.id – PT PLN (Persero) mengalami kelebihan pasokan listrik.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengungkapkan, kelebihan pasokan listrik ini sebenarnya tidak perlu dirisaukan dan kemudian menyalahkan banyak pihak.
Menurutnya, di saat banyak negara mengalami krisis energy, Indonesia justru mengalami kelebihan energi.
Alih-alih mengeluhkan apa yang terjadi, Rida mendorong agar hal ini disyukuri, mengingat banyak negara lain saat ini mengalami krisis energi.
“Daripada dikeluhkan, lebih baik disyukuri. Saya memandang ini positif, daripada kita kekurangan energi, di mana saat ini banyak negara mengalami kekurangan energi,” kata Rida dalam acara Indonesia Sustainable Energy Week (ISEW) pada Senin (10/10).
Kata Rida, saat ini ada banyak investor berharap akan tersedianya energi hijau, untuk mendukung investasi mereka.
Tantangannya saat ini adalah, kapasitas energi dengan pembangkit fosil masih mendominasi, usai berhasilnya program 35.000 megawatt atau 35 gigawatt.
“Berhasilnya program 35.000 Mega Watt itu mendorong over capasity, sayangnya ini tidak berhasil pada pertumbuhan ekonomi yang saat itu ditargetkan 7-8 persen, dan hanya tumbuh 5 persen,” ujarnya.
Dia juga mendorong agar transisi energi bisa segera dilakukan. Hal ini karena transisi energi merupakan kunci dalam mendorong keberlangsungan pembangunan dan mengatasi masalah perubahan iklim.
“Maka itu, di G20 kami memiliki 3 prioritas dalam transisi energi, menetapkan tiga area prioritas transisi energi, yakni mengamankan aksesibitas energi, meningkatkan teknologi energi yang cerdas dan bersih, dan memajukan pembiayaan energi,” sebut dia.
Lebih lanjut Rida mengatakan, dalam acara The Energy Transitions Ministerial Meeting (ETMM) telah mencapai kesepakatan Bali Compact, yang terdiri dari sembilan (9) prinsip sukarela untuk mempercepat transisi energi yang bersih, berkelanjutan, adil, terjangkau, dan inklusif, untuk memastikan transisi energi yang lancar dan efektif, sesuai dengan keadaan dan prioritas nasional masing-masing negara G20.
Indonesia juga telah menetapkan peta jalan transisi energi untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.
Dengan peta jalan ini, ditargetkan pembangunan 700 GigaWatt (GW) energi baru pada bauran energi, yang berasal dari energi matahari, air, angin, laut, biomassa, dan panas bumi, juga hidrogen dan energi nuklir.
“Untuk mendukung transisi energi, mineral-mineral kritis juga diperlukan untuk mendukung pengaplikasian energi baru dan teknologi bersih. Untuk mendukung transisi energi, mineral kritis diperlukan dalam mengaplikasikan energi baru dan teknologi bersih, seperti turbin angin, panel surya, dan teknologi maju lainnya,” tandasnya.
https://pasardana.id/news/2022/10/11/pln-alami-kelebihan-pasokan-listrik/