Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (26/9), IHSG ditutup melemah 51,08 poin (-0,71%) ke level 7.128,50. IHSG melemah seiring kekhawatiran investor terhadap menurunnya pertumbuhan ekonomi global pada 2H-2022 pasca pengetatan kebijakan moneter dari berbagai bank sentral belahan dunia.
Dari dalam negeri, terdapat rilis data Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia pada Q2-2022 mencatat kewajiban neto yang menurun.
Pada akhir Q2-2022, PII Indonesia mencatat kewajiban neto 270,4 miliar dolar AS (21,3% dari PDB), lebih rendah dibandingkan dengan kewajiban neto pada akhir Q1- 2022 sebesar 287,8 miliar dolar AS (23,6% dari PDB).
Penurunan kewajiban neto tersebut berasal dari penurunan posisi Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) yang disertai peningkatan posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN).
Sementara itu, Wall Street diperdagangan tadi malam (26/9), ditutup melemah karena sinyal bahwa inflasi menjadi lebih mengakar dalam ekonomi membuka jalan untuk lebih lanjut meningkatkan suku bunga.
Pada hari Senin, Fed Collins mengatakan pengetatan tambahan diperlukan untuk mengendalikan inflasi yang sangat tinggi dan memperingatkan bahwa proses tersebut membutuhkan beberapa kehilangan pekerjaan.
DJIA (-1,1%), S&P 500 (-1,03%), dan Nasdaq (-0,6%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung melemah seiring potensi terjadinya net foreign sell lanjutan,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Selasa (27/9/2022).
https://pasardana.id/news/2022/9/27/analis-market-2792022-ihsg-diperkirakan-cenderung-melemah/