Beritamu.co.id – Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, turun 14,90 poin, atau sekitar 0,63 persen, pada Kamis (22/9/2022), menjadi 2.332,31.
Volume perdagangan tipis hanya mencapai 436,1 juta saham senilai 7,3 triliun won, dengan saham yang turun melampaui yang naik 579 berbanding 299.
Angka indeks turun mengikuti pergerakan saham di Wall Street yang dipicu peningkatan suku bunga Federal Reserve Amerika Serikat.
“Hasil pertemuan FOMC ditambah dengan outlook perekonomian yang pesimis membuat indeks Kospi tertekan. Kami memperkirakan angka indeks akan turun ke angka 2.000 pada akhir tahun ini dan pelemahan berlanjut ke semester pertama tahun depan,” jelas Lee Kyoung-Min, analis Daeshin Securities, seperti dikutip Yonhap News.
Investor asing dan institusi total melepas saham senilai 34,3 miliar won, sedangkan investor ritel meraup saham senilai 31,4 miliar won.
Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing merosot 1,63 persen dan 2,27 persen. Saham perusahaan internet Naver dan Kakao masing-masing terjun 3,05 persen dan 4,22 persen.
Saham perusahaan biofarmasi Samsung BioLogics turun 0,13 persen, sedangkan saham Celltrion tidak mengalami perubahan dari sesi sebelumnya.
Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 15,5 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.409,7 won per dolar AS yang merupakan nilai tukar terendah dalam 13 tahun terakhir.
Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang merosot 1,4 persen.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia merosot 106,20 poin, atau sekitar 1,56 persen, menjadi 6.700,20. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Filipina melemah, sedangkan Bursa Thailand dan Indonesia menguat.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, turun 8,27 poin, atau sekitar 0,27 persen, menjadi 3.108,91.
https://pasardana.id/news/2022/9/22/indeks-kospi-turun-0-63-persen/