Beritamu.co.id – Riset harian Samuel Sekuritas menyebutkan, Bursa AS semalam (19/9) ditutup menguat: DJIA +0.64%, S&P500 +0.69%, dan Nasdaq +0.76%, setelah sesi perdagangan yang cukup volatil menjelang pertemuan The Fed yang akan dimulai Selasa (20/9). Pasar memperkirakan bank sentral AS itu akan menaikkan suku bunga acuan hingga 75 bps untuk menekan inflasi. Di samping data suku bunga acuan, investor juga akan memperhatikan rilis data ekonomi building permits dan housing starts. Yield UST 10 tahun naik +0.047% menjadi 3.49% dan USD Index turun -0.02% ke level 109.58.
Dari pasar komoditas, harga Brent sedikit naik +0.7% menjadi USD 91.9/bbl, batu bara cenderung stagnan +0.01%%, emas stagnan +0.0%, CPO turun -0.64% ke RM 3,700/ton, dan nikel naik +1.5%.
IHSG ditutup naik +0.37% ke level 7,195.5 pada perdagangan Senin (19/9), dengan net buy asing keseluruhan sebesar IDR 109.1 miliar. Di pasar regular, investor asing mencatatkan net sell sebesar IDR 29.3 miliar, dan pada pasar negosiasi tercatat net buy asing sebesar IDR 138.4 miliar. Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan oleh BMRI (IDR 236.6 miliar), BBRI (IDR 128 miliar), dan BBCA (IDR 76.4 miliar). Net sell asing tertinggi di pasar reguler dicetak oleh PTBA (IDR 62.4 miliar), MDKA (IDR 52.7 miliar), dan UNTR (IDR 43.9 miliar). Top leading movers adalah BBCA, TLKM, dan ASII, sementara GOTO, BUMI, dan BRMS menjadi top lagging movers.
Terjadi penambahan +1,620 kasus baru COVID-19 kemarin dengan positivity rate sebesar 5.78% (recovery rate: 97.1%, kasus aktif: 26,095).
Adapun Nikkei dibuka menguat +0.8% diperdagangan Selasa (20/9) pagi ini, begitu juga Kospi (+0.72%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, IHSG diperkirakan bergerak sideways hari ini seiring dengan sentimen beragam dari pasar global dan komoditas,” sebut analis Samuel Sekuritas dalam riset yang dirilis Selasa (20/9/2022).
https://pasardana.id/news/2022/9/20/analis-market-2092022-ihsg-berpotensi-sideways/