ANALIS MARKET (16/9/2022) : IHSG Berpotensi Melemah

Beritamu.co.id – Riset harian Samuel Sekuritas menyebutkan, Bursa saham AS hari Kamis (15/9) ditutup melemah: Dow Jones -0.56%; S&P500 -1.13%, dan Nasdaq -1.43% seiring kembali meningkatnya keyakinan pasar bahwa the Fed mungkin bisa lebih agresif dalam menaikan suku bunga acuan di beberapa waktu kedepan. Data initial jobless claim turun menjadi 213k (prev: 218k) dan kenaikan retail sales sebesar +0.3% MoM di Agustus 2022 (Jul-22: -0.4% MoM). Yield UST 10Y naik ke level 3.5% dan USD Index naik ke level 109.7.

Pasar komoditas bergerak melemah; minyak -4.7% ke level USD 84.7/bbl, CPO -2.95% ke MYR 3,744/ton, emas -2.1% ke level USD 1,672/toz, tembaga -1.4% ke level USD 346/ton, dan batu bara -0.3% di level USD 438/ton.

Bursa Asia ditutup mixed pada perdagangan Kamis (15/9): Nikkei +0.2%, Hang Seng +0.4%, sementara Shanghai -1.2%, dan Kospi -0.4%. IHSG ditutup menguat +0.38% pada hari yang sama ke level 7,306. Total keseluruhan net foreign sell sebesar IDR 3.9 triliun. Net buy asing di pasar regular sebesar IDR 1.9 triliun dan net sell di pasar negosiasi sebesar IDR 5.9 triliun. Net sell asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan oleh ADMR (IDR 65.2 miliar), ASII (IDR 55.9 miliar), dan MDKA (IDR 52.7 miliar). Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan oleh BBCA (IDR 604.9 miliar), BBNI (IDR 443.7 miliar), dan BMRI (IDR 378.4 miliar). Top leading movers emiten BBCA, BBNI, BBRI, sementara top lagging movers emiten GOTO, ASII, BEBS. Indeks EIDO ditutup menguat +0.32%.

Update kasus Covid-19 di Indonesia terdapat penambahan 2,651 kasus baru kemarin (15/9), dengan daily positivity rate 7.85%. Recovery rate 97.1% dan kasus aktif 29,126 pada hari yang sama.

Dari domestik, kemarin dilaporkan surplus neraca perdagangan Indonesia bulan Agustus 2022 sebesar USD 5.7 miliar (Jul-22: USD 4.2 miliar).

Adapun diperdagangan Jumat (16/9) pagi ini, pasar regional dibuka melemah, Nikkei -0.88% dan Kospi -0.62%.

“IHSG diperkirakan terkoreksi hari ini, seiring negatif sentimen pasar global dan regional, serta pelemahan harga-harga komoditas,” sebut analis Samuel Sekuritas dalam riset yang dirilis Jumat (16/9/2022).