Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (14/9), IHSG ditutup melemah 39,94 poin (-0,55%) ke level 7.278,08.
IHSG melemah seiring aksi take profit investor pasca membuat all time high di level 7.318,02.
Di saat yang sama, katalis negatif datang dari ekternal, dimana investor berekspektasi bahwa The Fed masih akan agresif kedepannya dalam mengendalikan inflasi, dimana IHK AS (Agust-22) menunjukkan angka inflasi tahunan sebesar 8,3% (yoy), lebih tinggi dari perkiraan yang sebesar 8,1% (yoy).
Sementara itu, Wall Street tadi malam (14/9), ditutup menguat seiring langkah investor untuk mencerna kembali laporan inflasi kemarin dan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed.
Laporan indeks harga konsumen Departemen Tenaga Kerja menunjukkan bahwa IHK bulanan secara tak terduga naik 0,1% (Augst-22), terhadap ekspektasi analis dari kontraksi 0,1%.
Hal tersebut meningkatkan prospek yang lebih agresif dari The Fed untuk menaikkan suku bunganya sebesar 75 bps pada pekan depan (21 September 2022). Investor juga memperkirakan, peluang kenaikan 37% sebesar 100 bps dan suku bunga akan mencapai puncaknya 4,25% pada Maret 2023.
DJIA (+0,10%), S&P 500 (+0,34%), dan Nasdaq (+0,74%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung menguat. Investor hari ini akan mencermati, rilis data Statistik Utang Luar Negeri (Jul-22) dan Neraca Perdagangan Indonesia (Augst-22),’ sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Kamis (15/9/2022).
https://pasardana.id/news/2022/9/15/analis-market-1592022-ihsg-diperkirakan-cenderung-menguat/