Beritamu.co.id – Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, merosot 38,12 poin, atau sekitar 1,56 persen, pada Rabu (14/9/2022), menjadi 2.411,42.
Volume perdagangan moderat mencapai 454 juta saham senilai 7,53 triliun won atau sekitar US$5,41 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 721 berbanding 167.
Angka indeks merosot dipicu kekhawatiran peningkatan suku bunga Federal Reserve Amerika Serikat.
“Peningkatan angka indeks harga konsumen AS yang melampaui ekspektasi menghilangkan kemungkinan peningkatan suku bunga The Fed secara terbatas. Akibatnya kekhawatiran resesi mencuat,” jelas Cho Yeon-Joo, analis NH Investment & Securities, seperti dikutip Yonhap News.
Investor asing dan institusi masing-masing melepas saham senilai 163 miliar won dan 240 miliar won, sedangkan investor ritel meraup saham senilai 390 miliar won.
Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan perusahaan otomotif Hyundai Motor masing-masing anjlok 2,24 persen dan 1 persen. Saham perusahaan operator portal internet Naver dan perusahaan biofarmasi Celltrion masing-masing terjun 3,56 persen dan 3,49 persen.
Saham perusahaan manufaktur baterai mobil elektrik LG Energy Solution dan Samsung SDI masing-masing naik 0,3 persen dan 1,99 persen. Saham perusahaan kimia POSCO Chemical melambung 3,34 persen.
Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 17,3 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.390,90 won per dolar AS.
Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang terjun 2,2 persen.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia terjun 181,10 poin, atau sekitar 2,58 persen, menjadi 6.828,60. Bursa saham di Asia Tenggara mengalami pelemahan, termasuk juga di Indonesia.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, turun 26,25 poin, atau sekitar 0,80 persen, menjadi 3.237,54. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong terjun 479,76 poin, atau sekitar 2,48 persen, menjadi 18.847,10.
https://pasardana.id/news/2022/9/14/indeks-kospi-merosot-1-56-persen/