Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (07/9), IHSG ditutup melemah 46,40 poin (-0,64%) ke level 7.186,76. IHSG melemah disebabkan oleh aksi profit taking pelaku pasar pasca menguat tiga hari berturut-turut.
Kemarin (07/9), rilis data Cadangan Devisa Indonesia (Augst-2022) tercatat tetap di kisaran US$132,2 miliar, posisi ini tidak berubah dibandingkan Jul 2022.
Dari eksternal, neraca perdagangan China secara tak terduga turun ke level terendah dalam tiga bulan terakhir, yakni surplus USD79,39 miliar (August-2022), sebelumnya surplus USD101,26 miliar (Jul-2022).
Penurunan tersebut tidak lepas dari peningkatan ekpor yang lemah ditengah gangguan dalam output pabrik setelah lockdown akibat kasus baru Covid di China dan menurunnya permintaan asing karena inflasi yang melonjak di banyak negara.
Sementara itu, Wall Street tadi malam (07/9) ditutup menguat menghentikan penurunan beruntun tujuh hari setelah penurunan hasil Treasury dan harga minyak meredakan kekhawatiran tentang inflasi dan suku bunga.
Hasil pada catatan Treasury 10 tahun turun di bawah 3,3%, menghentikan reli menuju tertinggi multi-tahun.
Di saat yang sama, minyak mentah turun ke posisi terendah lebih dari tujuh bulan. Kemudian, pelaku pasar tampak lega setelah Wakil Ketua The Fed, Lael Brainard memperingatkan tentang resiko suku bunga terlalu tinggi, meskipun dia juga meyakinkan pasar bahwa bank sentral akan terus memerangi inflasi selama diperlukan.
DJIA (+1,40%), S&P 500 (+1,83%), dan Nasdaq (+2,14%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed. Pelaku pasar hari ini akan mencermati rilis data Laporan Survei Konsumen Indonesia (Augst-2022),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Kamis (08/9/2022).
https://pasardana.id/news/2022/9/8/analis-market-0892022-ihsg-diperkirakan-cenderung-mixed/
