Beritamu.co.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Survei: AS alami deflasi pada periode Agustus.
NHKSI Research melihat survei Bloomberg, CPI Headline AS Aug. MoM, mulai catatkan deflasi -0,0% (Vs. Jul. +0,0%), seiring penurunan lanjutan harga bahan bakar.
Sebelumnya, CPI Headline AS Jul. YoY melandai ke level 8,5% (Vs. Jun. 9,1%), seiring turunnya harga bahan bakar dan energi secara luas, yang masing-masing mengalami deflasi 7,7% dan 4,6% MoM.
Data ini melengkapi proyeksi kami, bahwa the Fed hanya perlu menaikkan FFR +50Bps pada September, dengan FFR berada di level 3,25%-3,50% FY22.
Di sisi lain, walaupun tekanan melandai, namun Wall Street kembali melemah di awal pekan.
Spekulasi Front Loading kenaikan FFR +75Bps lanjutan, kembali memperlebar Inversi Yield UST2Y (3,43%) Vs. UST10Y (3,11%) hingga 32Bps.
Double Combo inflasi dan kenaikan BBM, tantangan IHSG memasuki bulan September.
Selain pidato Hawkish agresif Powell dalam Jackson Hole symposium Jumat (26/8) lalu, tarik ulur besaran kenaikan BBM Subsidi jenis Pertalite dan Solar sempat membuat IHSG dibuka Gap Down lebih dari 1%, sebelum akhirnya ditutup hanya melemah tipis 3 poin.
Adapun, sektor teknologi pimpin penurunan sektoral, turun lebih dari 2%.
Saham GOTO tertekan selama perdagangan, sebelum akhirnya menguat tipis, usai penundaan kenaikan tarif Ojol.
“Minimnya sentimen data ekonomi membuat IHSG berpotensi melanjutkan konsolidasi, dengan Support: 7.110-7.100 / 7.080-7.060 / 7.015- 7.000 / 6.950-6.930 dan Resistance: 7.150 / 7.200-7.230,” sebut proyeksi NHKSI Research dalam riset yang dirilis Selasa (30/8/2022).
https://pasardana.id/news/2022/8/30/analis-market-3082022-ihsg-berpotensi-melanjutkan-konsolidasi/