
BeritaMu.co.id – Kepada Financial Times, Tamaki mengungkapkan bahwa idenya untuk teknologi ini muncul saat dia mengalami pengalaman menjelang kematian di masa remajanya.
Saat dia mengalami penyakit jantung, dia memikirkan konsep untuk menghubungkan pengalaman fisiknya dengan komputer. Tamaki sendiri adalah peneliti teknologi haptik, yang berarti dirinya meneliti teknologi yang melibatkan indra peraba.
Tamaki pun mengatakan, dirinya berharap agar pada tahun 2029, dia bisa “melepaskan manusia dari segala dalam hal-hal yang terkait ruang, tubuh, dan waktu.”
Di samping itu, Tamaki pun berpikir bagaimana orang-orang ingin dapat mereplikasi perasaan bermain lempar bola dengan orang yang dicintai, rasa sakit, dan semuanya.
“Orang-orang seperti saya, yang tidak bisa sering-sering keluar karena tidak memiliki cukup otot karena penyakit jantung, dapat bepergian ke mana saja, kapan saja,” kata Tamaki.
Bukan hanya H2L Technologies yang sedang mengerjakan teknologi untuk menghadirkan perasaan dan sensasi pada tubuh dalam metaverse.
Demikian berita mengenai Startup Jepang Garap Teknologi untuk Ciptakan Rasa Sakit di Metaverse, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.liputan6.com/tekno/read/4922930/startup-jepang-garap-teknologi-untuk-ciptakan-rasa-sakit-di-metaverse