warga Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kerap dicap sebagai pengangguran karena kerap berdiam diri di rumah. Padahal, dia bekerja mengelola puluhan server perusahaan asal Singapura dari depan layar komputernya.
“Ya, sering banget itu (dikira pengangguran). Karena pertama nggak pernah keluar kerja,” ujar Nurrohman ketika ditemui di rumahnya di Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kulon Progo.
“Kalau tetangga-tetangga lain kan keluar kerja bantu di sawah. Kalau saya mungkin cuma keliatan kalau pas tetangga datang ke rumah, kalau pas waktu tidur atau bermain pasti keliatan nggak kerja,” sambung dia seraya terkekeh.
Ruangan kerja Nurrohman berukuran sekitar 3×3 meter. Di kamar tersebut, putra pasangan Sunardi dan Sunikem ini menghabiskan hari-harinya sebagai operational development engineer.
Berbekal peranti komputer dan jaringan internet, dia bertanggung jawab menangani puluhan server yang berada di luar negeri milik perusahaan di Singapura tempatnya bekerja. Dia menyebut ada sekitar 50-70 server yang dikelola setiap hari.
Jumlah ini pun bisa bertambah saat ada event-event tertentu di negara seperti Singapura, Malaysia, Abu Dhabi, dan beberapa negara lain klien perusahaannya.
“Saat ini saya kerja sebagai developer di perusahaan namanya Infrastructure Engineering tapi fokus posisi saya saat ini sebagai devop (development operational) aja. Jadi devop itu menyediakan misalnya kita devop menambah server mengurangi server ataupun melihat lot dari aplikasi, melihat apakah aplikasi itu bermasalah atau tidak, itu permintaan dari developer atau klien,” terang Nurrohman.
Sumber : https://news.detik.com/berita/d-6140508/tetangga-sangka-pengangguran-nurrohman-ternyata-urus-server-kantor-asing