Beritamu.co.id –
Nam Joo Hyuk saat ini diketahui tengah terseret rumor menjadi pelaku perundungan di masa sekolah. Ia bahkan disebut-sebut menjadi anggota iljin atau geng pelaku perundung.
Hingga saat ini, muncul 2 orang yang mengaku menjadi korban perundungan Nam Joo Hyuk pada masa sekolah. Meski begitu, kedua kabar ini dibantah tegas oleh agensi Nam Joo Hyuk. Management Soop pun menindak tegas dan langsung menyeret permasalahan ke ranah hukum.
Beberapa orang yang berada di sekolah sama dengan Nam Joo Hyuk pun ramai mengungkapkan pembelaan mereka kepada aktor kelahiran tahun 1994. Kini, seorang teman (OP) yang mengaku sebagai teman satu klub sepak bola selama SMA ikut angkat bicara.
“Halo, aku mengunggah ini setelah melihat artikel tentang Nam Joo Hyuk. Kami dekat satu sama lain sampai batas tertentu saat kami melakukan kegiatan olahraga dan berpartisipasi dalam kompetisi bersama,” jelas OP.
Sumber: Kbizoom
“Faktanya, ketika kontroversi tentang kekerasan di sekolah muncul, aku tidak terlalu memperhatikan artikel yang tidak benar itu segera setelah aku mendengar mereka mengatakan bahwa mereka menderita Nam Joo Hyuk selama enam tahun. Tapi aku pikir itu akan terjadi ke arah yang salah dari waktu ke waktu,” beber OP.
OP mengungkapkan bahwa ia memang hanya sekelas dengan Nam Joo Hyuk sekali namun tak pernah mendengar adanya perundungan tersebut. OP juga menyebutkan mengetahui Nam Joo Hyuk suka belajar tandatangan di kertas karena bermimpi menjadi model setelah cedera dan tak bisa bermain basket profesional.
“Aku juga belum pernah melihat orang yang menjadi pengantar roti di Suil High School. Aku belum pernah berada di kelas yang sama dengan Nam Jo Hyuk sejak tahun kedua SMA, tetapi aku bahkan tidak pernah mendengar desas-desus tentang kekerasan dan pelecehan verbal Nam Joo Hyuk,” akunya.
“Jika Nam Joo Hyuk adalah pemimpin dari aksi semacam ini, banyak siswa akan tahu dan tentu saja, ini akan sampai ke telinga para guru,” beber OP.
“Ketika kami berada di kelas yang sama, Nam Joo Hyuk sedang bersiap untuk menjadi pemain bola basket. Aku mendengar bahwa dia berhenti karena operasi, tetapi aku ingat dia sering melewatkan ruang belajar untuk pergi ke akademi model karena dia kemudian bermimpi menjadi model,” cerita OP.
“Dia adalah teman yang selalu aku lihat berlatih tandanya di selembar kertas A4 atau buku pelajarannya sehingga dia bisa “menggunakannya nanti ketika aku menjadi model”, dan ketika aku melihatnya menggunakan tanda tangan yang dia praktikkan saat itu, aku pikir dia tentu hidup keras untuk berhasil,” tutup OP.
(wk/alfa)
Sumber : https://www.wowkeren.com/berita/tampil/00437269.html