Jakarta (Beritamu.co.id) – Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup melemah di tengah surplus neraca perdagangan pada Mei 2022.
IHSG ditutup melemah 42,83 poin atau 0,61 persen ke posisi 7.007,05. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 5,41 poin atau 0,53 persen ke posisi 1.014,12
“Pemberat gerak IHSG hari ini seiring dengan rilis kinerja ekspor dan impor yang menurun serta surplus neraca dagang yang menyempit,” tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Rabu.
Neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2022 mengalami surplus 2,9 miliar dolar AS dengan nilai ekspor 21,51 miliar dolar AS dan impor 18,61 miliar dolar AS, serta menjadi surplus neraca perdagangan selama 25 bulan berturut-turut.
Surplus neraca diperoleh dari transaksi perdagangan sektor non-migas tinggi yakni 4,75 miliar dolar AS, namun tereduksi defisit perdagangan sektor migas sebesar 1,86 miliar dolar AS.
Masih dari domestik, reshuffle kabinet Indonesia Maju di mana Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan resmi dilantik menjadi Menteri Perdagangan dan Hadi Tjahjanto yang merupakan mantan Panglima TNI menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang, serta tiga wakil menteri, diharapkan dapat mendorong perbaikan dalam hal pengendalian dan kestabilan baik perdagangan maupun sistem pertahanan nasional.
Dari eksternal, OPEC yang baru saja melaporkan data produksi bulanan Mei 2022 di mana turun sebesar 176 ribu bph menjadi 28,5 juta bph yang menandakan bahwa produksi OPEC tidak memenuhi kuota yang disepakati, turut memberatkan gerak IHSG termasuk seluruh mayoritas bursa global.
Dibuka melemah, IHSG sempat menguat namun kembali terkoreksi hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif hingga penutupan bursa saham.
Sepanjang jam perdagangan hari ini, saham yang mengalami penguatan terbesar diantaranya BBRI, BRMS, GOTO, BMRI, EMTK. Sedangkan, saham-saham yang mengalami penurunan terbesar diantaranya ASII, MDKA, ADRO, BYAN.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor terkoreksi dengan sektor energi turun paling dalam 3,52 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor perindustrian masing-masing anjlok 3,47 persen dan 2,58 persen.
Sedangkan tiga sektor meningkat dengan sektor teknologi naik paling tinggi 1,83 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor keuangan masing-masing naik 0,66 persen dan 0,2 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell di seluruh pasar sebesar Rp791,19 miliar. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi jual asing dengan jumlah jual bersih Rp685,56 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.379.572 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 30,79 miliar lembar saham senilai Rp16,59 triliun. Sebanyak 153 saham naik, 391 saham menurun, dan 137 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 303,7 poin atau 1,14 persen ke 26.326,16, Indeks Hang Seng naik 240,22 poin atau 1,14 persen ke 21.308,21, dan Indeks Straits Times terkoreksi 3,04 poin atau 0,1 persen ke 3.105,85.
Berita ini sudah di terbitkan oleh di (https://www.antaranews.com/berita/2941001/ihsg-ditutup-melemah-di-tengah-surplus-neraca-perdagangan-mei)