Beritamu.co.id –
Bukan rahasia lagi bahwa Jennie BLACKPINK (Black Pink) menghabiskan cukup banyak waktu di Selandia Baru saat dirinya masih kecil. Sulit membayangkan gadis muda seperti itu tinggal jauh dari keluarga, tapi ternyata Jennie sama sekali tidak keberatan. Bahkan, dia menyukai perubahan itu!
Menurut Jennie, dia lahir di Korea tetapi pindah ke Selandia Baru sendirian ketika dia baru berusia 8 tahun, dan dia baru kembali ke Korea Selatan pada usia 14 tahun. Dalam sebuah wawancara dengan Rolling Stone, Jennie mengungkapkan bahwa dia dapat menyesuaikan diri dengan negara baru dalam satu hari. Dia tidak murung dan mencari ibunya, justru sebaliknya. Ketika ibunya meneleponnya pada hari kedua, dia hanya ingin kembali ke trampolinnya.
“Aku sebenarnya lebih bahagia daripada siapa pun yang aku kenal. Aku beradaptasi dalam sehari, seperti, ibuku meneleponku pada hari keduaku [dan bertanya], ‘Apa kamu baik-baik saja? Apa kamu merindukanku?’ Dan aku berkata, ‘Bu, aku harus pergi, aku punya trampolin untuk dilompati!'” ungkap Jennie.
Segera, Jennie dihadapkan pada perbedaan budaya yang sangat besar antara Selandia Baru dan Korea Selatan, khususnya dalam sistem pendidikan. Anak-anak di Korea akan pergi ke hagwon sepulang sekolah dan tinggal di sana sampai larut malam, dan Jennie tidak terkecuali.
Namun, di Selandia Baru, dia bebas bermain sesuka hatinya. Jennie muda segera melakukannya dan sangat menikmatinya daripada pergi ke hagwon.
“Ketika aku tinggal di Korea, sampai 10, aku akan pergi ke hagwon, atau belajar, atau pergi ke sekolah. Pendidikan Korea sangat berbeda. Tidak banyak hal luar yang terjadi. Lalu aku pergi ke Selandia Baru, dan mereka bilang aku bisa berlari dan bermain setiap hari! Sedih rasanya jauh dari keluargaku, tapi aku sangat senang berada di sana,” kata Jennie.
Menariknya, dia bahkan ditampilkan dalam sebuah film dokumenter yang disiarkan di MBC. Dia terlihat senang bermain dengan teman-temannya, berlarian di sekitar area, dan melakukan banyak kegiatan menyenangkan lainnya. Itu tampak seperti cara yang menyenangkan untuk menghabiskan masa kecil seseorang.
Sebagai penutup, Jennie merefleksikan bahwa tinggal sendirian di Selandia Baru membuatnya lebih kuat, tetapi itu bukan sesuatu yang dia sadari saat itu. Dia, setidaknya, tidak pernah merasa harus menanggungnya tinggal di sana.
“Dalam retrospeksi, kehidupan di Selandia Baru membuatku lebih keras, tapi ketika aku menjalaninya setiap hari, aku tidak berpikir, ‘Aku sendirian, dan aku harus menanggung ini.'”
(wk/dewi)
Sumber : https://www.wowkeren.com/berita/tampil/00431183.html