Jakarta (Beritamu.co.id) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kinerja ekspor yang terjaga merupakan bentuk ketahanan ekonomi Indonesia dari dampak COVID-19 dan berbagai tantangan perekonomian global yang baru bermunculan.
“Dalam menghadapi pergeseran fragmentasi global, kemampuan kita menjaga kinerja ekonomi terutama ekspor itu merupakan salah satu bentuk dari ketahanan ekonomi,” kata Menkeu dalam webinar LPEI “Perempuan Tangguh dalam Ekspor Berkelanjutan” yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Ekspor yang terus tumbuh di tengah masa pemulihan ekonomi dari dampak pandemi merupakan wujud dari perekonomian nasional yang mampu bertahan di tengah perubahan global dengan produktivitas dan daya saing tinggi.
Hanya saja menurutnya, pertumbuhan ekspor perlu terus dipertahankan karena ke depan negara-negara lain akan bermunculan sebagai kompetitor produk Indonesia.
“Jadi jangan menganggap pertumbuhan ekspor ini wajar dan pasti terjadi. Ini perlu terus dipertahankan,” katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada April 2022 ekspor Indonesia mencapai 27,32 miliar dolar AS atau tumbuh 47,76 persen year on year.
Menkeu pun mendukung upaya Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk mendorong pelaku usaha perempuan melakukan ekspor dengan mendirikan Community Development for Women Empowerment.
Upaya LPEI sejalan dengan agenda Presidensi G20 Indonesia untuk mendorong kebangkitan ekonomi perempuan dan kelompok minoritas lain yang selama ini paling terdampak COVID-19.
“Pandemi berimplikasi ke masalah sosial yang pekerjanya didominasi oleh perempuan. Krisis pandemi juga berdampak kepada UMKM yang pemiliknya dan pekerjanya didominasi perempuan,” katanya.
Berita ini sudah di terbitkan oleh di (https://www.antaranews.com/berita/2891909/menkeu-kinerja-ekspor-terjaga-bentuk-ketahanan-ekonomi-indonesia)