Home Showbiz Kim Garam LE SSERAFIM Disebut Gaul dengan Tukang Bully, Seorang Mengaku Teman...

Kim Garam LE SSERAFIM Disebut Gaul dengan Tukang Bully, Seorang Mengaku Teman Sekelas SMP Buka Suara

43
0

Beritamu.co.id
Meski sudah dibantah agensi, rumor bullying Kim Garam sebelum debut menjadi member LE SSERAFIM masih belum redam. Baru-baru ini, muncul seorang mengaku mantan teman sekelas Kim Garam buka suara mengungkapkan tentang kehidupan idol kelahiran 2005 tersebut di sekolah.

Dalam sebuah forum online, mantan teman sekelas Kim Garam itu menyebutkan bahwa mereka tidak dekat. Namun ia pernah pergi menonton film di bioskop bersama Kim Garam. Berdasarkan OP, idol tersebut juga disebut sebagai siswi populer di sekolah serta “selebriti” di kelasnya sehingga banyak yang membicarakannya sejak pertama kali pindah.

Kemudian OP meluruskan tuduhan mengenai foto Kim Garam merokok dengan seragam sekolah. Ia menjelaskan bahwa ada guru di dekat mereka sehingga tidak mungkin Kim Garam merokok dalam foto tersebut. OP membenarkan Kim Garam bergaul dengan geng yang di dalamnya ada iljin namun membantah tuduhan bullying.

“Tapi di foto di mana dia mengenakan seragam sekolah, Garam tidak merokok, karena guru matematika berada di ruang istirahat tepat di sebelah dinding tempat Garam diduga memegang rokok. Jadi secara realistis, bagaimana Garam bisa merokok…,” kata OP.

Selanjutnya OP menyebutkan Kim Garam menerima banyak rumor tentangnya di sekolah. Sebelum pindah, rumornya Kim Garam telah melakukan hal tidak menyenangkan terhadap seseorang. Namun rumor itu sudah terbukti bohong dan pelaku disebut sudah meminta maaf.

“Juga, gadis yang berkelahi dengan Garam menyebarkan desas-desus bahwa Garam dipaksa pindah karena melemparkan batu bata dan pot bunga padanya. Gadis itu bahkan mengklaim Kim Garam datang ke rumahnya, pipis di depan pintu, lalu kabur. Dia berbohong tentang hal itu dan tertangkap, ketika kami menjadi sukarelawan, dia dipanggil oleh guru dan harus meminta maaf kepada Kim Garam tepat di taman,” sambungnya.

Source: Kbizoom

Lalu OP menyebutkan bahwa rumor mengintimidasi teman sekolah adalah yang paling lucu. Berdasarkan pengakuan OP, anak yang mengaku korban menyebarkan foto setengah telanjang teman Kim Garam sehingga muncul perdebatan di antara mereka. “Korban” juga disebut telah berjanji memanggil anak-anak klub olahraga sekolah tetangga untuk memberi pelajaran pada Kim Garam. Rumor tentang perkelahian pun menyebar namun tuduhan bullying Kim Garam disebut konyol.

Baca Juga :  Kim Hee Sun Tunjukkan Sinkronisasi Luar Biasa dengan Karakter 'Tomorrow' Versi Webtoon, Ini Buktinya

“Orang dalam gambar yang diposting di Facebook adalah Kim Garam yang asli. Saat itu dia duduk di kelas 1 SMP. Dia punya poni dan ekstensi rambut. Tapi mengenai seragamnya, semua anak di distrik kami bersekolah di sekolah menengah, jadi mereka semua memotong pendek rok mereka. Serius, anak-anak nakal bahkan tidak memakai seragam,” jelasnya.

OP kemudian memaparkan bahwa geng Kim Garam cukup terkenal. Geng tersebut lebih banyak berisi siswa senior daripada iljin (pelaku bully). Menurutnya, geng tersebut hanya peduli terhadap diri sendiri dan sering bertengkar satu sama lain tanpa memperhatikan anak lain.

“Kim Garam memakai gaya riasan iljin ketika dia berada di tahun pertama, tetapi di tahun kedua, dia menyerah dan menjalani kehidupan yang sangat tenang. Dia pasti yakin saat itu bahwa dia akan menjadi trainee. Aku rasa begitu. Dia juga berada di grup iljin di tahun pertamanya, tetapi di tahun ke-2, dia berubah ke grup lain, seperti rubah. Semua foto yang mengarah pada skandal yang dia hadapi sekarang diambil saat dia berada di kelas 1 tahun sekolah menengah, ketika dia berada di kelompok siswa nakal itu,” terang OP.

Lantas mengenai foto kelulusan Kim Garam, OP tidak akan mempublikasikannya. Namun ia mengunggah foto seragamnya. Sayang sekali postingan asli sudah dihapus oleh penulisnya.

“Juga, aku bersekolah di sekolah yang sama dengan anak-anak yang mengaku sebagai korban Kim Garam, teman-teman Garam tidak pernah membawa pisau ke sekolah atau menampar siapa pun untuk menakut-nakuti mereka,” bebernya.

OP menceritakan bahwa tidak ada yang membawa pisau ke sekolah atau menampar sesama siswa. Lalu ia menyoroti pada klaim bahwa tuntutan agensi membuat korban pingsan hingga harus dibawa ambulans.

“Mereka masuk ke sekolah yang bagus di daerah lain dan bahkan mengadakan pesta dengan guru SMP mereka. Tidak ada yang pingsan dan harus dibawa ambulans (karena perusahaan mengancam akan menuntut). Aku menulis dengan tangan kiriku, jika mereka bisa melacakku, aku akan dibunuh di sekolah,” tutup OP.

(wk/inta)
Sumber : https://www.wowkeren.com/berita/tampil/00428332.html

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here