BeritaMu.co.id – Perancang busana Annisa Febby yang berasal Banyuwangi, Jawa Timur menjadi perbincangan publik. Pasalnya salah satu karyanya dipakai oleh Shahy Hamdy, perwakilan Miss Grand International dari Mesir. Shahy tengah berkompetisi di kontes kecantikan yang diadakan di Phuket, Thailand. Dia bersaing dengan puluhan wanita lainnya dari berbagai negara termasuk perwakilan Indonesia, Sophia Rogan.
Annisa dengan dibantu oleh Arby Jaya dan timnya berhasil menyelesaikan kostum untuk Miss Grand Egypt 2021 tersebut meskipun waktu pengerjaannya mepet. Tema kostum yang dibuat Annisa untuk Miss Grand Egypt Shahy Hamdy bertemakan The Cleopatra’s Throne. Busana itu hadir dalam nuansa gold, putih, biru, dan merah.
Selain membuat untuk Negara Mesir, pada 2022 Annisa dipercaya untuk merancang kostum nasional Miss Universe Cameroon untuk Africa Cup 2022. Dan sebelumnya, Annisa telah mendapatkan banyak penghargaan internasional dari Jepang, Kamboja, India, Filipina, Italia, Polandia, Singapore, Australia, New Zealand, Brunei Darussalam, hingga Jerman.
Berbincang dengan Wolipop, Annisa Febby mengungkapkan perasaannya setelah karyanya meraih atensi publik internasional di ajang Miss Grand International. Pastinya kata Annisa, dia merasa bangga.
“Senang dan bangga karena untuk pertama kalinya di Indonesia, national costume karya anak bangsa dipakai sama negara lain. Apalagi di ajang sebesar Miss Grand International,” ungkapnya terharu saat dihubungi melalui telepon.
Annisa menjelaskan konsep yang ia buat untuk negara finalis Miss Grand International dari Mesir adalah bertema The Cleopatra’s Throne. Pihak Miss Grand Egypt menghubunginya pada pertengahan Oktober untuk membuat kostum nasional tersebut.
“Ada permintaan khusus dari pihak Mesir, yaitu ingin angkat queen Cleopatra tapi dengan kostum yang besar. Dia ingin beda dari Miss Egypt sebelum-sebelumnya. Karena biasanya Miss Egypt kostumnya simple. Belum pernah ada yang pakai besar-besar,” cerita Annisa.
Awal Karier Annisa Febby
Annisa Febby mengungkapkan bagaimana perjalanan kariernya hingga kini menjadi desainer kostum. Saat lulus SMA, dia awalnya sebenarnya ingin mengikuti jejak ayahnya menjadi arsitek.
“Dari kecil cita-cita ingin menjadi arsitek mengikuti jejak ayah. Ikut tes delapan kali di berbagai kampus tapi tidak lolos. Coba-coba masuk desain produk industri keterima, aku suka menggambar otomotif dan mass product,” ungkap Annisa kepada Wolipop.
Kemudian Annisa kerap memperhatikan sang ibunda yang sudah terlebih dahulu membuat kostum dan kebaya. Dia pun tertarik melakukan hal serupa.
Hingga akhirnya, ia mendapatkan kesempatan mengikuti acara pergelaran Banyuwangi Etno Carnival dan menampilkan berbagai karya kostumnya. Tak diduganya, karyanya mendapatkan sambutan yang positif.
“Melihat banyak orang yang suka, akhirnya saya menekuni dunia kostum dan sekarang customer saya lebih banyak dari beauty pageant atau male pageant. Dan di ajang kecantikan dan national costume yang memperkenalkan budaya provinsi atau negara mereka,” kata wanita asal Banyuwangi itu.
Annisa mengaku bahagia atas pencapaiannya sekarang. Apalagi keluarganya juga memberikan dukungan atas pilihannya sebagai perancang busana.
Hasil karyanya kerap diunggah melalui media sosial. Saat ditanya ciri khas rancangannya, Annisa pun menjawab,”Ciri khas aku kostum-kostum tradisional dengan sentuhan modern dan teknologi”.
