Chicago (Beritamu.co.id) – Emas melemah pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), di tengah tekanan dari imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih tinggi dan dolar yang lebih kuat serta menjelang pembicaraan damai Rusia-Ukraina, namun kekhawatiran atas inflasi membatasi penurunan logam kuning lebih jauh.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, jatuh 14,4 dolar AS atau 0,74 persen menjadi ditutup pada 1.939,80 dolar AS per ounce, memperpanjang penurunan akhir pekan lalu.
Pada Jumat (25/3/2022), emas berjangka melemah 8,0 dolar AS atau 0,41 persen menjadi 1.954,20 dolar AS, setelah melonjak 24,9 dolar AS atau 1,29 persen menjadi 1.962,20 dolar AS pada Kamis (24/3/2022), dan terangkat 15,8 dolar AS atau 0,82 persen menjadi 1.937,30 dolar AS pada Rabu (23/3/2022).
Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan mencapai level tertinggi sejak April 2019 pada hari itu, didukung oleh taruhan kenaikan suku bunga agresif oleh Federal Reserve untuk melawan inflasi yang melonjak.
Meskipun emas dianggap sebagai lindung nilai inflasi, kenaikan suku bunga AS meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Namun, pelemahan emas dibatasi karena kekhawatiran inflasi, kata Jim Wycoff, analis senior di Kitco Metals.
“Setiap kali kita mengalami tekanan inflasi seperti yang kita lihat sekarang, sejarah menunjukkan bahwa pasar logam telah dicari dan saya menduga itu akan terus terjadi.”
Membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, dolar menguat 0,4 persen.
Daya tarik safe-haven emas juga ditekan oleh harapan kemajuan dalam pembicaraan damai tatap muka pertama antara Ukraina dan Rusia dalam lebih dari dua minggu.
“Kami telah melihat sebagian besar premi perang dalam emas sudah diambil, tapi mungkin masih ada sedikit lagi yang harus dilakukan. Jadi, emas saat ini menghadapi hambatan yang signifikan,” kata analis independen Ross Norman.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 41,9 sen atau 1,64 persen, menjadi ditutup pada 25,196 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 17,4 dolar AS atau 1,73 persen, menjadi ditutup pada 991,1 dolar AS per ounce.
Berita ini sudah di terbitkan oleh di (https://www.antaranews.com/berita/2787833/emas-jatuh-144-dolar-karena-imbal-hasil-as-dan-greenback-menguat)