BeritaMu.co.id – Transaksi melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) tak lagi menjadi penyumbang fee based income PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Panji Irawan mengatakan meski transaksi ATM masih ada, namun nyatanya digantikan oleh transaksi digital antara lain dari aplikasi Livin’ by Mandiri dan dari Whole Sale Cash Management.
“Kemudahan yang dimiliki transaksi Mandiri Livin bisa menggunakan online on boarding,” katanya kepada BeritaMu.co.id di Jakarta.
Sementara itu, untuk transaksi Whole Sale Cash management menurutnya juga bisa dilakukan secara online. Bahkan, fitur open banking Bank Mandiri terhubung dengan berbagai e-commerce seperti LinkAja, Bukalapak hingga Shopee.
“Kami mendorong perpindahan transaksi dari yang datang ke cabang sekarang tak perlu lagi karena bisa di gadget. Ini masa depan sumber fee base perbankan,” tegasnya.
Bank Mandiri melalui aplikasi Livin’ by Mandiri mencatat pada kuartal pertama 2021, transaksi di ATM sebesar Rp 200 triliun. Angka itu lebih kecil dari transaksi di aplikasi yang mencapai Rp 341 triliun.
“Oleh karena itu saya katakan, Mandiri Livin dikembangkan. Dan menariknya lagi, kalau dilihat pengguna Mandiri Livin sejak launcing Maret jumlah downloader user active sudah mencapai 7,1 juta,” imbuhnya.
Pihaknya mengatakan, Bank Mandiri menargetkan pengguna aplikasi tersebut akan terus meningkat. Bahkan, jumlahnya bisa mencapai 10 juta. Artinya, ini sesuai dengan tren digitalisasi yang berkembang saat ini.
“Total transaksi kuartal pertama tumbuh 39% senilai Rp 341 triliun. Tren berubah, melihat dari sisi ecommerce diperkirakan bisa berlipat 1,5 kali pada 2025,” pungkasnya.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210722173946-17-262886/sederet-pundi-pundi-bank-mandiri-di-fee-based-income