Jakarta (Beritamu.co.id) – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat sukuk negara atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) telah berhasil membiayai 4.247 proyek di seluruh Indonesia senilai Rp175,37 triliun sejak tahun 2013-2022.
“Sukuk itu memang ditujukan untuk memberikan pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia dan akses pendidikan,” ucap Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Dwi Irianti Hadiningdyah dalam peluncuran dan pembukaan masa penawaran Sukuk Ritel seri SR016 di Jakarta, Jumat.
Untuk pembangunan pendidikan, Indonesia ingin mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, salah satunya dengan menghadirkan kampus dan sekolah di seluruh daerah yang mutu dan fasilitasnya tak kalah dengan kampus dan sekolah di Pulau Jawa.
Ia memerinci proyek yang berhasil dibiayai oleh sukuk meliputi 576 proyek infrastruktur jalan dan jembatan senilai Rp61,08 triliun, 673 proyek infrastruktur sumber daya alam (SDA) sebesar Rp30,94 triliun, serta 130 proyek infrastruktur transportasi darat, laut, dan udara serta Diklat senilai Rp52,23 triliun.
Kemudian 76 proyek gedung Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan 2 Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) senilai Rp5,93 triliun, 226 proyek embarkasi haji dan Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) sebesar Rp3,36 triliun, dan 6 proyek fasilitas pertanian senilai Rp206 miliar.
Dwi menambahkan terdapat 166 proyek perumahan di Kementerian Pertahanan sebanyak Rp2,53 triliun, 56 proyek perumahan Polri senilai Rp508 miliar, serta 937 proyek gedung Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), dan madrasah sebesar Rp12,82 triliun.
Selanjutnya, ada 1.351 proyek gedung balai nikah dan manasik haji senilai Rp1,81 triliun, 19 proyek laboratorium dan fasilitas riset dan teknologi senilai Rp2,89 triliun, serta 1 proyek fasilitas fitofarmaka dan 1 SMAK Perindustrian sebesar Rp118 miliar.
Terdapat pula 25 proyek taman nasional, SMK Kehutanan dan Riset Lingkungan Hidup di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) senilai Rp624 miliar, 1 proyek Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika sebesar Rp145 miliar, serta 1 proyek penyelenggaraan jaminan produk halal sebanyak Rp148 miliar.
Untuk tahun 2022 ia menegaskan pemerintah fokus pada pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dan cara untuk bisa mendorong ekonomi tetap tumbuh dalam kondisi pandemi COVID-19, salah satunya adalah melalui proyek pembiayaan berbagai pembangunan di seluruh Indonesia.
“Harapannya dengan terus membangun di kondisi pandemi ini akan menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi Indonesia dan ini terus kami lakukan di tahun ini,” ujarnya.
Selama pandemi melanda di tahun 2020-2021, kata dia, pembangunan proyek sukuk negara masih bisa berjalan dengan baik, bahkan realisasinya bisa mencapai di atas 90 persen yang menunjukkan bahwa proyek SBSN yang dibiayai oleh hasil investasi masyarakat bisa memberi manfaat nyata dan mendukung pertumbuhan ekonomi domestik.
Berita ini sudah di terbitkan oleh di (https://www.antaranews.com/berita/2726113/kemenkeu-paparkan-pemanfaatan-sukuk-negara-biayai-4247-proyek)