Home Berita Pilihan Rupiah ditutup turun tipis, dibayangi krisis Ukraina dan kebijakan Fed

Rupiah ditutup turun tipis, dibayangi krisis Ukraina dan kebijakan Fed

19
0

Jakarta (Beritamu.co.id) – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan melemah tipis, dibayangi ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina dan rencana kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed).

Rupiah ditutup melemah satu poin ke posisi Rp14.328 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.327 per dolar AS.

“Permintaan aset berisiko pulih setelah kabar akan bertemunya Presiden AS Joe Biden dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang meredakan ketegangan di seputaran Ukraina serta outlook kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS,” kata Analis Monex Investindo Futures Faisyal dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Dalam laporan terbaru dikabarkan bahwa Presiden AS Joe Biden telah menerima “pada prinsipnya” pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam apa yang dapat mewakili upaya terakhir dalam diplomasi atas ketegangan di seputar Ukraina dan kemungkinan mencegah invansi yang dapat dilakukan oleh Moskow.

Sekretaris Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pertemuan puncak di antara kedua pemimpin dunia akan terjadi setelah pertemuan antara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan rekannya dari Rusia Sergey Lavrov, yang pertemuannya dijadwalkan pada akhir pekan ini.

Baca Juga :  Airlangga tegaskan komitmen transformasi ke arah ekonomi sirkular

Psaki juga mengatakan seperti yang telah berulang kali dijelaskan oleh Presiden, berkomitmen untuk melakukan diplomasi sampai saat dimulainya invansi.

Presiden Biden pada prinsipnya menerima pertemuan dengan Presiden Putin setelah keterlibatan itu, namun sekali lagi ditegaskan bahwa pertemuan tersebut akan dilakukan jika invasi tidak terjadi.

Sementara itu dari perkembangan pengetatan kebijakan moneter dari Federal Reserve, Presiden Fed St. Louis James Bullard mengatakan pada pekan lalu bahwa tanpa tindakan pada suku bunga, inflasi akan menjadi masalah yang lebih serius.

Sedangkan Presiden Fed New York John Williams mengatakan bahwa dia belum melihat alasan kuat untuk mengambil langkah besar di awal, namun bank sentral dapat memutuskan nanti untuk mempercepat kebijakan tersebut.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.334 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.316 per dolar AS hingga Rp14.345 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin menguat ke posisi Rp14.329 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.339 per dolar AS.

 

Berita ini sudah di terbitkan oleh di (https://www.antaranews.com/berita/2716761/rupiah-ditutup-turun-tipis-dibayangi-krisis-ukraina-dan-kebijakan-fed)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here