BeritaMu.co.id – Melanjutkan program vaksinasi COVID-19 di Indonesia, pada tahap kedua ini lansia menjadi kelompok usia prioritas yang mendapatkan vaksin. Lansia merupakan golongan rentan terhadap infeksi COVID-19, terutama karena kondisi tubuh yang lemah sehingga lansia sulit dalam melawan infeksi. Jadi tidak heran jika lansia masuk dalam kelompok prioritas vaksinasi setelah nakes.
Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, secara nasional ada 21 juta lansia yang terdata untuk mendapatkan vaksinasi. Proses penyuntikan dosis vaksin COVID-19 untuk lansia ini diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Juni ini.
BPOM diketahui sudah mengeluarkan izin pemberian Sinovac bagi lansia. Vaksinasi massal untuk lansia pun sudah dilakukan di berbagai daerah di Indonesia.
Aturan Vaksinasi COVID-19 untuk Lansia
Ada prosedur spesifik dan berbeda yang berlaku bagi penyuntikan vaksin Sinovac untuk lansia, yaitu:
Interval penyuntikan selama 28 hari, bukan 14 hari seperti pada nakesSuhu tubuh saat screening awal harus di bawah 37,5 derajat CelciusTekanan darah saat screening tidak lebih dari 180/110 mmHGMengikuti wawancara tambahan sebelum penyuntikan sebagai wujud kehati-hatian
Mengenai wawancara, lansia akan ditanya beberapa pertanyaan, seperti:
Apakah sering merasa kelelahanApakah mengalami kesulitan naik 10 anak tanggaApakah memiliki 5 dari 11 penyakit komorbid; diabetes, kanker, hipertensi, serangan jantung, penyakit paru kronis, gagal jantung kongestif, asma, nyeri sendi, stroke, nyeri dada dan penyakit ginjalApakah mengalami kesulitan berjalan sejauh 100-200 meterApakah mengalami penurunan berat badan yang kentara dalam setahun terakhir?
Jika ada tiga atau lebih pertanyaan yang dijawab ‘iya’ oleh lansia calon penerima vaksin, maka vaksin tidak dapat diberikan. Peserta vaksinasi harus menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara jujur, sesuai dengan kondisi sebenarnya. Hal ini agar vaksin dapat bekerja maksimal dan memperkecil resiko terjadinya KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).
Tahapan Proses Pemberian Vaksin COVID-19 untuk Lansia
Berikut adalah tahapan proses pemberian vaksin COVID-19 untuk lansia
Lansia calon penerima vaksin akan menerima SMS dari pemerintah melalui nomor PEDULI COVIDLansia calon penerima vaksin akan diarahkan untuk melakukan registrasi ulang secara elektronik. Jika lansia calon penerima vaksin tidak memiliki ponsel, data diri akan dikumpulkan oleh petugas setempatLansia akan diberi vaksin sebanyak dua dosis dengan selang waktu penyuntikan 28 hari
Vaksinasi COVID-19 tahap kedua di Indonesia masih berlangsung. Kegiatan vaksinasi ini diharapkan menjadi solusi untuk menghentikan penyebaran virus Corona di tanah air sekaligus melindungi orang-orang yang beresiko tinggi mengalami komplikasi berat akibat virus ini, termasuk nakes, petugas publik dan lansia.
Meski vaksinasi sedang berjalan, namun kita semua masih wajib mematuhi protokol kesehatan dengan disiplin untuk mencegah penularan COVID-19 saat beraktivitas. Seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, memakai masker saat keluar rumah dan menjaga jarak.
Jika kamu memiliki pertanyaan seputar vaksin COVID-19 atau masalah kesehatan lainnya, kamu bisa lho mengonsultasikannya ke dokter menggunakan Okadoc.
Kamu bisa buat janji bertemu langsung atau konsultasi virtual dengan dokter terpercaya dengan mudah. Yuk download aplikasi Okadoc sekarang juga di Play Store dan App Store.