Beritamu.co.id – akhirnya angkat bicara soal kabar baju dinas DPRD Kota Tangerang yang disebut disuplai oleh merek high-end asal Prancis tersebut.
Eunika Santosa, Communication Manager Louis Vuitton Indonesia, membantah pihaknya pernah menyuplai bahan pakaian ataupun membuat seragam bagi DPRD Kota Tangerang.
“Louis Vuitton tidak ada kerjasama atau relasi (dengan pihak DPRD Kota Tangerang) sebagaimana yang ramai diberitakan,” kata Eunika kepada Wolipop detikcom
Ditegaskannya pula, Louis Vuitton yang saat ini berada di bawah naungan grup LVMH bersama Dior dan Fendi, memang tidak menerima permintaan pembuatan seragam di negara manapun. “Louis Vuitton tidak ada sektor business seperti itu globally,” tambahnya.
Berdiri sejak 1854, Louis Vuitton yang membuka butik pertamanya di Indonesia pada 1990 fokus menggarap koleksi aksesori dan busana siapa pakai (ready to wear) untuk pria dan wanita.
“Koleksi kami mostly limited, dengan arahan designer LV for Women Nicolas Ghesquiere, dan untuk koleksi pria oleh Virgil Abloh. Louis Vuitton tidak pernah melakukan produksi dengan quantity besar/massal,” jelasnya.
Salah satu look dari koleksi busana wanita Cruise 2022 dari Louis Vuitton rancangan Nicolas Ghesquiere. (Foto: Getty Images/Pascal Le Segretain) |
DPRD Kota Tangerang menjadi sorotan setelah muncul kabar tentang pengadaan baju dinas yang berasal dari merek-merek besar seperti Louis Vuitton hingga Thomas Crowne.
Berdasarkan situs https://lpse.tangerangkota.go.id/, anggaran pengadaan bahan pakaian dinas DPRD Kota Tangerang tersebut mencapai Rp 675 juta. Tak hanya itu, terdapat anggaran belanja ongkos jahit pakaian Dewan hingga mencapai Rp 600 juta.
Tak ada nama mereknya di situs tersebut. Namun, Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan (Pokja ULP) Hadi Sudibjo menyebut beberapa merek yang terlibat dalam pengadaan pakaian dinas itu. Adapun bahan-bahan pakaian yang akan digunakan, yakni Louis Vuitton untuk pakaian dinas harian, Lanificio Di Calvino untuk pakaian sipil resmi, Theodore untuk pakaian sipil harian, dan Thomas Crown untuk pakaian sipil lengkap.
Klarifikasi DPRD Kota Tangerang
Terkait hal itu, Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo sudah memberi klarifikasi. Dia menyebut pihak DPRD Kota Tangerang sebetulnya tidak pernah menunjuk atau menyebut merek saat pengadaan baju dinas tersebut.
“Jadi langsung saya jawab, pertama kita tidak pernah unjuk merek, kita tidak pernah nyebut merek, proses merek itu lahir saya nggak tahu pasti, tapi analisis saya itu bisa saja saat proses lelang,” kata Gatot seperti dikutip dari detikNews.
Ia mengaku bingung lantaran pengadaan baju dinas anggota DPRD Kota Tangerang ini baru ramai setelah pemenang tender sudah diumumkan. Dia juga mengaku heran, kenapa seluruh DPRD kabupaten/kota hingga provinsi seluruh Indonesia juga melakukan pengadaan ini.
“Kita DPRD nggak pernah nyebut merek, itu yang perlu kita luruskan dari awal, kedua bingung kita, kadang saya bingung kok ramainya pada saat ada pemenang, bukan pada saat proses, karena bicara pengadaan baju barang setahun sekali, seluruh DPRD Kabupaten Kota se Indonesia juga mengadakan, termasuk DPRD Provinsi, dan untuk asas keadilan tolong dicek juga dong,” jelasnya soal heboh seragam dinas ‘Louis Vuitton’ tersebut.
Sumber : https://wolipop.detik.com/fashion-news/d-5677232/bantahan-louis-vuitton-soal-klaim-baju-dinas-dprd-kota-tangerang