Jakarta (Beritamu.co.id) – Pada Rabu (12/1), pelaksanaan vaksinasi booster atau pemberian dosis penguat resmi bergulir secara nasional untuk mempertahankan kekebalan daya tahan tubuh masyarakat Indonesia dari ancaman COVID-19.
Pemerintah telah mengalokasikan 130 juta dosis vaksin booster untuk tahap awal dengan total masyarakat sasaran berkisar 21 juta jiwa dari total 179 juta jiwa usia 18 tahun ke atas dan telah menerima dosis lengkap minimal enam bulan terakhir. Kriteria prioritasnya adalah lansia, penerima bantuan iuran BPJS Kesehatan dan kelompok rentan.
Produk vaksin COVID-19 yang mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM untuk digunakan sebagai vaksin booster meliputi CoronaVac produksi PT Bio Farma, vaksin Pfizer, vaksin AstraZeneca, vaksin Moderna, dan vaksin Zifivax. Varian vaksin itu bisa diberikan secara homolog atau merek yang sama dengan dosis lengkap primer maupun heterolog atau kombinasi dari merek berbeda.
Hasil uji klinik Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI bersama lembaga terkait menyimpulkan tambahan satu dosis vaksin homolog CoronaVac meningkatkan imunogenisitas titer antibodi netralisasi hingga 21-35 kali setelah 28 hari pemberian vaksin booster.
Vaksin Pfizer untuk penguat menunjukkan peningkatan titer antibodi netralisasi hingga 3,3 kali setelah satu bulan pemberian vaksin. AstraZeneca bisa meningkatkan antibodi sekitar 3,5 kali.
Sementara vaksin Moderna menunjukkan imunogenisitas meningkat 13 kali setelah pemberian dosis booster. Vaksin Zifivax menunjukkan peningkatan titer antibodi netralisasi lebih dari 30 kali.
Distribusi vaksin pun diarahkan ke 244 dari total 514 kota/kabupaten di Indonesia dengan cakupan vaksinasi 70 persen dosis lengkap dan 60 persen populasi lansia.
Mekanisme distribusi vaksin mengadopsi pola yang berlaku selama ini melalui PT Bio Farma menggunakan armada khusus yang mampu menjaga suhu ideal rantai dingin, yakni 2-8 derajat Celcius menuju fasilitas penyimpanan vaksin khusus di masing-masing provinsi.
Vaksin merupakan produk biologis yang mudah rusak jika dibiarkan pada suhu tertentu. Karenanya, dalam mendistribusikan dan menyimpannya pun butuh fasilitas khusus.
Selanjutnya pemerintah daerah setempat melanjutkan proses distribusi hingga ke lokasi penyuntikan di fasilitas kesehatan milik pemerintah seperti Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menggunakan boks dingin yang dapat mempertahankan suhu 2-8 derajat celcius.
Pelaksanaan
Kick Off Vaksinasi Booster dilaksanakan di Puskesmas Kramat Jati, Jakarta Timur dan di RSUD Tangerang Selatan, Banten, secara serentak dimulai pukul 08.00 WIB hingga selesai.
Kepala Puskesmas Kramat Jati Inda Mutiara melaporkan terdapat 20.000 masyarakat lansia di wilayahnya. Sebanyak 81 persen di antaranya masuk sebagai kelompok sasaran vaksinasi booster setelah sebelumnya mereka menerima suntikan lengkap dua dosis vaksin primer.
Upaya mendatangkan peserta vaksinasi booster dari kelompok lansia dilakukan melalui mekanisme ‘jemput bola’ ke masing-masing rumah peserta melalui koordinasi dengan perangkat kelurahan, RT dan RW.
“Hari ini menyediakan kuota sekitar 150 yang kami undang melalui informasi ke lurah, RT/RW, agar masyarakat di Kramat Jati juga terinformasikan dan bisa mengakses pelaksanaan hari pertama vaksinasi booster ini,” katanya.
Vaksinasi booster di lokasi itu memanfaatkan sebagian lahan parkiran kendaraan Puskesmas dengan membagi lokal pelayanan menggunakan tenda. Tersedia tiga meja pelayanan untuk keperluan cek administrasi, skrining kesehatan, penyuntikan hingga ruang tunggu untuk memantau potensi Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI).
Pada tahap kick off pelaksanaan vaksinasi booster, Kementerian Kesehatan RI menggunakan tiga merek vaksin berbeda, masing-masing Pfizer, AstraZeneca dan Moderna. Seluruhnya diberikan setengah dosis per peserta.
Panduan kombinasi vaksin terdiri atas vaksin primer Sinovac menggunakan vaksin booster Pfizer atau Moderna masing-masing setengah dosis. Sedangkan vaksin primer AstraZeneca menggunakan Moderna setengah dosis.
Takaran dosis vaksin ditetapkan Kemenkes berdasarkan uji klinik dari pakar dalam dan luar negeri yang menyebutkan pemberian setengah atau full dosis vaksin tersebut sama-sama memiliki efikasi yang cukup baik.
Salah satu peserta vaksinasi booster Fadillah (61) datang ke Puskesmas Kramat Jati atas undangan yang tertera di Aplikasi PeduliLindungi. “Notifikasi ini masuk kemarin sore, Selasa (11/1). Terus saya diberitahu oleh petugas RT untuk datang ke sini,” katanya.
Fadillah datang ditemani oleh putranya untuk memperoleh vaksin Moderna sebagai dosis penguat. Ia menyadari betul risiko terpapar COVID-19 yang sebelumnya telah merenggut nyawa sejumlah sanak saudaranya di Sukabumi, Jawa Barat.
“Saya alhamdulillah masih sehat. Tapi kan vaksin Sinovac yang saya dapat April 2021 kabarnya sudah tidak ampuh lagi, makanya coba booster,” katanya.
Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu saat meninjau agenda Kick Off Vaksinasi Booster di Puskesmas Kramat Jati mengatakan peserta yang hadir cukup antusias dan sesuai persyaratan.
“Kalau presiden arahkan gratis, masyarakat bisa lakukan. Selain itu kita juga membuka vaksinasi model Gotong Royong,” katanya.
Vaksin Gotong Royong adalah program pemerintah dalam pelaksanaan vaksinasi bagi karyawan/karyawati, keluarga, dan individu dalam keluarga yang pendanaannya dibebankan pada badan hukum atau badan usaha. Program vaksinasi gotong royong telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 tahun 2021 dan telah dimulai sejak 17 Mei 2021.
Manfaat booster
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin melaporkan studi efektifitas sejumlah vaksin yang mendapat izin penggunaan darurat darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengalami penurunan efektivitas sebesar 8 persen dalam enam bulan terakhir pada seluruh kelompok umur dalam kurun waktu yang sama.
Sedangkan pada orang dengan usia 50 tahun ke atas, terjadi penurunan efektivitas vaksin sebesar 10 persen, dan 32 persen untuk mencegah kemunculan gejala.
Vaksinasi booster merupakan bentuk perlindungan kepada masyarakat yang menjadi perhatian penuh pemerintah dalam mencegah gelombang lanjutan pandemi COVID-19 dalam jangka panjang.
Saat ini varian baru Omicron terus meningkat di Tanah Air. Hingga Selasa (11/1) total kasus di Indonesia menembus 805 pasien. Tentu pemerintah perlu mengambil langkah tepat guna mencegah terjadinya ancaman kolaps yang dapat menjadi efek domino berkepanjangan.
Salah satu langkah yang sedang dilakukan adalah pemberian vaksin booster. Pemberian suntikan dosis ketiga dari vaksin COVID-19 ini diharapkan dapat mencegah lebih banyak korban jiwa dari masyarakat, khususnya tenaga kesehatan saat melaksanakan tugasnya.
Berita ini sudah di terbitkan oleh di (https://www.antaranews.com/berita/2639613/vaksinasi-booster-nasional-dimulai)