Home Bisnis Diproyeksi Tumbuh 5 Persen, Ekonom Ingatkan Sejumlah Tantangan Perekonomian 2022

Diproyeksi Tumbuh 5 Persen, Ekonom Ingatkan Sejumlah Tantangan Perekonomian 2022

15
0
Pemandangan gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (9/2/2021). Bisnis - Arief Hermawan P

Beritamu.co.id, JAKARTA – Direktur Eksekutif Center of Law and Economic Studies (Celios), Bhima Yudhistira memperkirakan perekonomian domestik pada tahun ini akan tumbuh pada kisaran 4,5 hingga 5 persen. Namun pertumbuhan tersebut diperkirakan disertai sejumlah tantangan.

Meski mengalami pertumbuhan yang tinggi, Bhima mengatakan bahwa tahun ini perekonomian domestik akan menghadapi sejumlah tantangan yang lebih kompleks dibandingkan dengan 2021.

Pertama, tantangan terbesar menurutnya adalah potensi melonjaknya tingkat inflasi, sehingga dikhawatirkan akan mengganggu kualitas pertumbuhan ekonomi.

“Meski konsumsi mulai naik tapi harga kebutuhan pokok termasuk harga gas LPG dan ke depan tarif listrik maupun harga BBM berisiko naik. Inflasi bisa tembus 5 persen. Sementara kenaikan upahnya cuma 1 persen, yang berarti secara riil daya beli kelas menengah kebawah terancam turun,” katanya kepada Bisnis, Minggu (2/1/2022).

Kedua, adanya ancaman dari kebijakan pengetatan kebijakan moneter atau tapering off oleh the Fed, bank sentral di Amerika Serikat, yang dikhawatirkan akan mengganggu stabilitas moneter di dalam negeri.

“Gambarannya dana asing keluar, terjadi guncangan di sektor keuangan, disertai dengan depresiasi nilai tukar. Efek tapering off juga membuat suku bunga pinjaman lebih mahal,” jelasnya.

Ketiga, Bhima mengatakan bahwa kebijakan pajak akan lebih agresif pada tahun depan, salah satunya dengan kebijakan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 11 persen, Program Pengungkapan Sukarela, dan kenaikan tarif cukai.

Baca Juga :  'Ramalan' Bintang, eh Rupiah Hari Ini: Maaf, Kayaknya Lesu...

Menurutnya, akumulasi dari pajak yang agresif akan menimbulkan crowding out effect atau perebutan dana pemerintah dengan perbankan.

“Masyarakat bayar tax amnesty ya ambil dari simpanan bank, akibatnya likuiditas juga bisa terganggu,” ujarnya.

Bhima menilai, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan pemerintah melihat kondisi tersebut, salah satunya menahan dulu rencana kenaikan tarif listrik, BBM dan penghapusan pertalite.

“Jangan buru buru berikan beban baru ke masyarakat. Yang bisa dilakukan pemerintah lainnya adalah, memastikan stok pangan dalam negeri setidaknya jelang ramadan mencukupi,” katanya.

Dia menambahkan, substitusi produk impor harus segera disiapkan terutama pangan dan bahan baku industri karena gejolak harga barang impor berisiko terjadi.

Pasalnya, ketergantungan beberapa komoditas pangan impor di saat harga pangan internasional naik dan rupiah melemah akan menimbulkan imported inflation.

Pemerintah dan Bank Indonesia pun, imbuhnya, perlu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan berbagai cara, sehingga fluktuasi harga pangan impor tidak terlalu menekan konsumen di dalam negeri.

.
. :

.
Beritamu.co.id . Follow sosial media kami
.

sumber : https://ekonomi.bisnis.com/read/20220102/9/1484445/diproyeksi-tumbuh-5-persen-ekonom-ingatkan-sejumlah-tantangan-perekonomian-2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here