Apakah kamu pernah mengalami masalah gigi patah? Bisa jadi karena berkelahi, kecelakaan, terjatuh, atau bahkan karena menggigit es batu. Apakah patahannya langsung kamu buang? Ternyata bisa terlihat seperti semula kok, tetapi ditempel terlebih dahulu.
Kamu bisa menyambungkan bagian gigi yang patah ke dokter gigi terdekat segera agar masih bisa disambung kembali. Sebab, semakin lama dibiarkan, gigi patah akan semakin sulit untuk disambung.
Penyebab Gigi Patah
Secara umum, ada beberapa hal yang menjadi penyebab gigi patah. Apa saja? Yuk, disimak.
1. Mengunyah makanan keras
Mengunyah makanan yang terlalu keras bisa menjadi penyebab gigi patah. Oleh sebab itu berhati-hatilah ketika ingin memasukkan makanan ke dalam mulut. Tidak semua makanan aman untuk dikunyah. Seperti mengunyah es batu, permen yang keras.
Bisa juga karena kebiasaan buruk menggigit benda keras yang bukan makanan, seperti menggigit ujung kuku, ujung pulpen, dan sebagainya yang dapat membuat gigi retak, keropos, dan berakhir dengan gigi patah.
2. Gigi sensitif
Menurut catatan dari American Dental Association (ADA), paparan perubahan suhu ekstrem yang dirasakan oleh enamel gigi bisa membuat gigi mudah retak bahkan patah. Perubahan suhu ekstrem ini misalnya ketika kamu mengonsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas dan terlalu dingin. Jika kamu menderita gigi sensitif, sebaiknya memberitahukan dokter gigi mengenai masalah ini.
3. Genetik
Enamel gigi yang lunak ternyata merupakan kecenderungan yang sifatnya turunan dalam keluarga. Jika orang tua atau saudara mengalami gejala ini, ada kemungkinan kamu juga bisa mengalaminya. Kelainan genetik ini bisa mempengaruhi dentin atau lapisan bawah enamel gigi sehingga membuat gigi kamu lemah dan menjadi mudah retak bahkan pecah.
4. Hantaman fisik ke wajah
Gigi patah juga bisa disebabkan oleh adanya kontak fisik yang kuat mengenai wajah atau rahang. Seperti misalnya ketika berolahraga, bisa bermain sepak bola, thai boxing, basker, bela diri tinju dan sebagainya. Trauma mulut yang terjadi ini bisa menyebabkan gigi mudah retak dan patah.
Aktivitas keras seperti kegiatan atletik bisa meningkatkan risiko kamu mengalami hal ini. Jika kamu salah satu penggemar olahraga fisik berat, sebaiknya gunakan pelindung yang aman seperti pelindung mulut dan melapisi gigi selama pertandingan berakhir.
5. Bruxism
Bruxism atau lebih dikenal dengan menggemeratakkan gigi juga menjadi salah satu penyebab gigi patah. Tidak hanya dilakukan saat tidur, kebiasaan buruk menggemeratakkan gigi ini juga sering dilakukan ketika dalam keadaan sadar. Kebiasaan menggemeratakkan gigi ini secara terus menerus bisa mengikis gigi kamu. Enamel gigi akan lebih rentan keropos dan juga retak.
Agar kerusakan gigi tidak berlanjut, ada baiknya melindungi gigi dengan pelindung khusus yang bisa kamu minta pada dokter gigi untuk dipakai di malam hari saat tidur yang berfungsi melindungi dari kebiasaan mengemeratakkan gigi. Dampak gigi patah akan menimbulkan gejalan lanjutan yang akan mempengaruhi kesehatan kamu.
6. Gigi berlubang
Enamel gigi akan digerogoti oleh cairan asam yang diproduksi oleh bakteri penyebab gigi berlubang dan bersarang dalam gigi. Cairan ini akan membuat gigi jadi mudah retak dan warna gigi juga ikut berubah. Gigi yang berlubang akan semakin mengalami kerusakan yang lebih parah akibat bakteri yang menginfeksi bagian terdalam gigi jika muncul celah.
Atasi gigi berlubang dengan menambal gigi ke dokter. Namun jika sudah parah, biasanya dokter gigi bisa memberikan terapi saluran akar yang berfungsi membersihkan gigi berlubang dan menutupnya dengan membuat mahkota gigi buatan. Hal ini bertujuan untuk melindungi gigi dari risiko kembali berlubang di masa yang akan datang.
7. Penyakit
Gigi patah bisa disebabkan karena memang adanya penyakit. Efek osteoporosis atau kondisi pengeroposan tulang tubuh, bisa mempengaruhi penyerapan kalsium dalam tubuh. Selain itu, penyebab gigi patah adalah karena penyakit periodontal lanjut yang mungkin kamu miliki saat ini.
Jika tidak diobati dengan segera, peradangan gusi ini bisa menyebabkan infeksi yang lebih serius dan menjalan ke gigi yang ada di sekitarnya dan menyebabkan tulang gigi melemah.
8. Makanan
Gigi patah kemungkinan besar disebabkan oleh makanan yang kamu konsumsi. Makanan asam, gula, atau tepung bisa mengikis enamel gigi dan membuat gigi lebih rentan rusak.
Selain itu mengonsumsi makanan ringan yang agak keras juga memberikan tekanan pada gigi dan meningkatkan risiko terjadinya kerusakan gigi bahkan menyebabkan gigi patah.
Jenis Gigi Patah dan Cara Menanganinya
Rasa ngilu dan sakit yang kamu rasakan tergantung pada jenis gigi patah yang kamu alami. Kenali beberapa jenis gigi patah berikut ini.
1. Retakan kecil di permukaan luar gigi
Retakan kecil yang terjadi pada permukaan luar gigi ini tidak membutuhkan perawatan khusus. Dokter biasanya hanya memoles sedikit agar menjadi halus.
2. Gigi retak yang rawan menyebar
Ada jenis retakan pada gigi yang melibatkan seluruh gigi mulai dari permukaan hingga ke syaraf. Biasanya retakan jenis ini bisa ditangani dengan ditambal.
3. Puncak gigi rusak
Dampak gigi patah jenis ini membuat permukaan gigi runcing untuk mengunyah, biasanya tidak memengaruhi area pulpa dan tidak terasa sakit. Bisa diperbaiki dengan metode onlay atau penambahan mahkota gigi.
4. Kerusakan yang mengekspos syaraf
Kerusakan ini mengakibatkan dampak gigi patah menjadi sensitif dan terluka. Biasanya akan berdarah dan memerlukan perawatan saluran akar untuk mengangkat syaraf yang terbuka. Tetapi, untuk kerusakan ini membutuhkan mahkota agar gigi bisa dipakai kembali untuk mengunyah.
5. Gigi patah vertikal
Retakan ini bermula dari akar gigi dan memanjang hingga ke area mengunyah. Kerusakan ini akan menyebabkan rasa sakit karena akan meradang dan terinfeksi sehingga gigi perlu dikeluarkan.
Jenis gigi patah yang satu ini karena gigi sudah lemah. Gigi yang keropos menyebabkan terjadinya patahan. Dampakgigi patah yang satu ini bisa meluas sehingga gigi perlu dibuang.
Pertolongan pertama ketika gigi patah, bersihkan mulut terlebih dahulu menggunakan air hangat. Ambil kain kasa dan tekan di area yang berdarah sekitar 10 menit, jika dalam kasus ini terjadi pendarahan. Kompres gigi atau area bibir di atas gigi yang patah dengan air dingin. Dan pastikan untuk segera ke dokter agar mendapatkan penanganan.
Kamu bisa menggunakan Okadoc untuk buat janji bertemu dokter gigi langsung atau konsultasi virtual lewat video call untuk berbagai masalah kesehatan lho! Yuk download aplikasi Okadoc sekarang juga di Play Store dan App Store.