Beritamu.co.id- PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (IDX: MTEL) ditaksir membukukan pendapatan sebesar Rp8,45 triliun tahun 2022, lebih tinggi sebesar 19,69 persen, dari perkiraan pendapatan tahun 2021 sebesar Rp7,06 triliun.
Mengacu pada lapora riset analis pasar modal PT BCA Sekuritas, Mohammad Fakhrus Arifin dan Pandu Anugrah, belum lama ini.
Taksiran itu mengacu pendapatan MTEL meningkat 16,1 persen dari Rp5,33 triliun menjadi Rp6,19 triliun pada 2020. Laba operasional MTEL mengalami pertumbuhan 27 persen, dari Rp1,33 triliun menjadi Rp1,69 triliun pada 2020.
EBITDA MTEL juga tumbuh 58,55 perseb menjadi Rp4,17 triliun pada 2020, dari Rp2,63 triliun pada 2019. Adapun laba bersih MTEL naik sebesar 11,77 persen, dari Rp637 miliar pada 2019 menjadi Rp712 miliar pada 2020.
MTEL akan menawarkan pertumbuhan EBITDA yang pesat pada 2022. EV/EBITDA Mitratel diperkirakan sebesar 16,8 kali pada 2022.
“Laba bersih MTEL, kami perkirakan naik 51,9 persen menjadi Rp2,4 triliun pada 2022, dari perkiraan laba sebesar Rp1,58 triliun pada 2021,” ungkap kedua analis itu
Dengan taksiran itu, kedua analis itu menilai target harga MTEL Rp1.150 per unit. Terget tersebut 43,75 persen di atas harga intial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebesar Rp800 per saham.
“Ke depan, MTEL masih memiliki prospek cerah, mengingat bisnis infrastruktur telekomunikasi yang besar. Dengan besarnya perkembangan industri telekomunikasi yang didukung masifnya bisnis digital, pertumbuhan penyewaan menara di luar Jawa akan tinggi ke depannya. Apalagi, adanya keinginan operator untuk memperluas jangkauan,”papar analis itu.
Melansir data BEI, saham MTEL di Pasar Reguler BEI, Jumat (3/12), ditutup pada harga Rp785 per saham, stabil jika dibandingkan harga penutupan sehari sebelumnya, namun turun 1,87 persen jika dibandingkan harga IPO sebesar Rp800 per saham.
https://pasardana.id/news/2021/12/7/laba-tahun-depan-ditaksir-tembus-rp2-4-triliun-mtel-akan-sentuh-rp1150/