Beritamu.co.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan Jumat (03/12) lalu, IHSG ditutup melemah 0,69% ke level 6.538,51. Pelaku pasar asing mencatatkan net sell sebesar Rp 527,68 miliar (semua pasar).
Di sisi lain, indeks utama Wall Street ditutup di area negatif selama data ekonomi AS yang beragam bersama dengan serangkaian pernyataan hawkish oleh pejabat Federal Reserve, sementara kekhawatiran atas varian baru Omicron Covid-19 meningkat.
Sementara itu, laporan ISM yang lebih kuat dari perkiraan menyalakan kembali ketakutan akan tekanan inflasi dan meningkatnya suku bunga.
Sedangkan dari sektor komoditas, pada perdagangan hari Jumat (03/12) lalu, minyak mentah WTI berjangka menghapus kenaikan awal hingga jatuh menuju $66 per barel, setelah naik sebanyak 2% hingga di atas $68 akibat sentimen risk-off yang terjadi di pasar.
Selain itu, Nikel berjangka diperdagangkan sedikit di atas $20.000 per ton pada awal Desember, tergelincir dari harga tertinggi hampir satu dekade di level $21.036 pada 24 November lalu, karena para pedagang khawatir tentang dampak dari varian coronavirus Omicron terhadap permintaan.
Adapun secara teknikal analis, IHSG ditutup turun dengan candle bearish. Indikator stokastik membentuk pola golden cross, histogram MACD bergerak negatif lagi (garis bearish) dan volume turun.
Jika IHSG kembali bergerak bullish, ada peluang untuk menguat kembali hingga resistance di kisaran 6.592 – 6.600. Jika IHSG bergerak dalam candle bearish, maka pergerakan bisa kembali ke support di kisaran 6.480 – 6.494.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pasar hari ini dibayangi oleh penurunan tekanan, namun masih memiliki peluang untuk menguat,” sebut analis Kiwoom Sekuritas dalam riset yang dirilis Senin (06/12/2021).
https://pasardana.id/news/2021/12/6/analis-market-06122021-ihsg-memiliki-peluang-bergerak-menguat/
