Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (1/12/2021), IHSG ditutup melemah 26,25 poin (-0,40%) ke level 6.507,67.
IHSG melemah seiring berlanjutnya net foreign sell, dimana pelaku pasar khawatir varian Omicron dapat mengganggu pemulihan ekonomi secara global.
Di saat yang sama, PMI Manufaktur Indonesia (Nov-2021) turun 5,76% menjadi 53,9, sebelumnya 57,2 (Okt-2021).
Kemarin, BPS mengumumkan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia pada November 2021 terjadi inflasi sebesar 0,37%, lebih tinggi dibandingkan sebelumnya 0,12% (Okt-2021).
Sementara itu, Wall Street tadi malam (01/12), ditutup melemah setelah CDC mengkonfirmasi kasus Omicron pertama di AS.
Saham-saham transportasi, seperti American Airlines turun hampir 8%, Delta Air Lines turun 7,3%, dan United Airlines turun 7,5%.
Di sisi lain, pelaku pasar menimbang data optimis pada pekerjaan swasta AS, aktivitas pabrik dan pernyataan hawkish oleh Ketua Federal Reserve.
Powell mengatakan pada hari Selasa (30/11), bahwa dia memperkirakan akan membahas percepatan pengurangan program pembelian obligasi minimum $120 miliar per bulan pada pertemuan bank sentral berikutnya sambil menunjukkan dia tidak lagi menganggap inflasi sebagai “sementara”.
DJIA (-1,34%), S&P 500 (-1,18%), dan Nasdaq (-1,83%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan seiring terus berlangsungnya net foreign sell mengantisipasi penyebaran Omicron,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Kamis (02/12/2021).
https://pasardana.id/news/2021/12/2/analis-market-02122021-ihsg-diperkirakan-cenderung-tertekan/