Beritamu.co.id- Eminten pengelola rumah sakit, PT Royal Prima Tbk (IDX: PRIM) berhasil meraup laba bersih Rp105,46 miliar dalam sembilan bulan pertama tahun 2021, atau melambung 517,64 persen dibandingkan periode sama tahun 2020 yang hanya tercatat Rp17,721 miliar. Hal itu ditopang peningkatan pendapatan pasien tagihan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Hasil itu melambungkan laba per saham dasar menjadi Rp31,08. Sedangkan akhir September 2020 hanya Rp5,22.
Menilik laporan keuangan kuartal III 2021 Royal Prima yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia(BEI), Selasa(30/11/2021) tertera pendapatan melonjak 229,48 persen menjadi Rp514,75 miliar.
Pendapatan itu ditopang dari rawat inap tagihan Kementerian Kesehatan sebesar Rp334,02 miliar naik 802,7 persen secara tahunan. Ditambah dengan pendapatn rawat inap dari pasien non BPJS sebesar Rp82,591 miliar atau naik 110,2 persen secara tahunan. Kemudian, pendpaatn rawat jalan naik 114,28 persen menjadi Rp135,43 miliar. Hanya pendapatan dari pasien BPJS yang turun 18,51 persen menjadi Rp44,251 miliar.
Walau beban pokok pendapatan bengkak 248,42 persen menjadi Rp331,75 miliar, laba kotor tetap naik 200 persen menjadi Rp183 miliar.
Sementara itu aset tumbuh 23,15 persen menjadi Rp1,17 triliun. Hal itu ditopang lonjakan sebesar 123,25 persen atas pos saldo laba menjadi Rp192,4 miliar.
Sayangnya, arus kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi mencapai Rp18,119 miliiar, memburuk dibandingkan kuartal III 2020 membukukan arus kas diperoleh dari aktivitas operasi Rp17,35 miliar.
https://pasardana.id/news/2021/12/1/pendapatan-kemenkes-dongkrak-laba-royal-prima-jadi-rp105-miliar/