“Sudah disalurkan dan sedang berlangsung,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan, mengutip Antara, Kamis, (25/11/2021).
Diketahui, minyak goreng murah tersebut dijual di 45 ribu gerai Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) di seluruh Indonesia. Sementara, untuk harga minyak goreng ditetapkan Rp14 ribu per liter dengan maksimal pembelian satu liter.
Oke memperkirakan harga minyak goreng bergerak meningkat hingga tahun depan. Pasalnya, minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sebagai bahan baku dari minyak goreng termasuk ke dalam komoditas yang harganya melambung belakangan ini.
“Kita prediksi sampai kuartal I-2022 (harga) masih meningkat terus. Karena termasuk komoditas yang supercycle yang harganya meningkat tajam. Di satu sisi harga supercycle memberi berkah, di sisi lain memberi dampak negatif untuk minyak goreng. Jadi, ini naik terus dan ini kemungkinan beranjak naik terus,” ujar Oke.
Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfi sebelumnya mengatakan, naiknya harga minyak goreng ini dipicu karena harga CPO dunia yang meningkat signifikan sebesar 52,23 persen dibanding November tahun lalu, sehingga mempengaruhi harga minyak dalam negeri.
“Kita sudah mengimbau kepada industri untuk memberikan pegas supaya kenaikan minyak ini tidak terlalu memberatkan masyarakat,” kata dia.
Untuk itu, pemerintah akan terus memastikan pasokan minyak goreng lokal agar tetap terjaga dengan aman. Lutfi berharap, upaya pemerintah bersama stakeholder menyalurkan 11 juta liter minyak goreng murah dapat meringankan beban masyarakat dari melonjaknya harga CPO.
“Saya berharap minyak goreng yang akan diluncurkan sebanyak 11 juta liter ini dapat membantu masyarakat dari kenaikan harga CPO,” pungkasnya.
https://pasardana.id/news/2021/11/26/kemendag-salurkan-11-juta-liter-minyak-goreng-ke-45000-ritel-nasional/