Beritamu.co.id – Riset harian Kiwoom Skeuritas menyebutkan, pada perdagangan Jumat (19/11) lalu, IHSG ditutup naik 1,26% ke level 6.720,26 (tertinggi sepanjang masa).
Penguatan dipengaruhi oleh rilis data Indonesia surplus transaksi berjalan meningkat menjadi USD 4,47 miliar pada kuartal ketiga tahun 2021.
Investor asing kembali mencatatkan net sell-off sebesar Rp 142,22 miliar (semua pasar).
Di sisi lain, indeks utama Wall Street ditutup sebagian besar lebih rendah karena investor mulai khawatir tentang kebangkitan COVID dan potensi kembalinya lockdown.
Sedangkan dari sektor komoditas, harga minyak merosot sekitar 3 persen menjadi di bawah $80 per barel pada akhir perdagangan Jumat (19/11), karena melonjaknya kasus Covid-19 di Eropa.
Lonjakan kasus Covid-19 mengancam memperlambat pemulihan ekonomi, sementara investor juga mempertimbangkan potensi pelepasan cadangan minyak oleh negara ekonomi utama (OPEC) untuk mendinginkan harga.
Adapun secara teknikal analis, pada Jumat (19/11) lalu, IHSG ditutup menguat dengan candle bullish. NS indikator stokastik golden cross, histogram MACD bergerak ke arah positif (garis miring) dan volumenya meningkat. Jika IHSG kembali bergerak bullish, ada kesempatan untuk lebih memperkuat ke resistance di kisaran 6.743 – 6.784. Jika IHSG bergerak bearish, itu bisa terus turun ke support di kisaran 6.675 – 6.687.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, hari ini, IHSG berpeluang menguat namun dibayangi oleh aksi ambil untung,” sebut analis Kiwoom Sekuritas dalam riset yang dirilis Senin (22/11/2021).
https://pasardana.id/news/2021/11/22/analis-market-22112021-ihsg-berpeluang-menguat-namun-dibayangi-aksi-ambil-untung/