Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke mengatakan program ini menargetkan 1.000 – 2.000 pasar rakyat dan satu juta pedagang pasar rakyat terdigitalisasi pada 2022. Adapun cakupan digitalisasi pasar rakyat terdiri dari aspek E-Commerce, E-Monitoring, Aplikasi Peduli Lindungi, E-Complain, Digital Marketing, ERetribusi dan E-Registrasi.
“Pemerintah terus berupaya menjaga pertumbuhan ekonomi nasional di masa pandemi Covid-19 dengan memberikan perhatian lebih kepada pasar rakyat dan pedagang di pasar rakyat. Hal ini kami lakukan untuk mendorong pasar rakyat agar tetap terus beroperasi dan menggerakkan sektor perdagangan melalui program digitalisasi pasar rakyat,” ujar Oke dikutip dari keterangan persnya pada Selasa, (16/11).
Sejalan dengan program Digitalisasi Pasar, lanjut Oke, Kementerian Perdagangan juga mendukung sepenuhnya program “Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai (SIAP) Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS)” yang dicanangkan Bank Indonesia. Program ini merupakan implementasi digitalisasi pembayaran di pasar rakyat dan pusat perbelanjaan.
Selain itu, lanjut Oke, untuk membantu para pedagang berjualan secara daring, Kemendag juga telah melakukan inisiasi membuat nota kesepahaman (MoU) dengan Gojek dan Tokopedia.
“Kami berharap dengan peluncuran digitalisasi pasar ini para pengelola pasar, pedagang, para pelaku usaha dagang, mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta pemangku kepentingan dapat memberikan dukungannya agar program ini dapat berjalan lancar dan diimplementasikan secara optimal,” pungkas Oke.
Sementara itu, Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menambahkan, kegiatan peluncuran digitalisasi pasar rakyat di pasar Atas Cimahi juga menandai lahirnya pasar yang modern. Pemerintah Provinsi Jawa Barat berharap hal ini dapat turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Peluncuran Digitalisasi Pasar Rakyat Cimahi ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan pemanfaatan inovasi dan teknologi untuk memperkuat sinergitas pemerintah, perbankan, dan masyarakat. Sehingga, tercipta ekosistem ketahanan ekonomi di pasar rakyat Jawa Barat,” ujar Uu.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepala Departemen Regional Bank Indonesia Ameriza M. Moesa berharap, digitalisasi pasar rakyat dapat ikut berkontribusi memajukan perekonomian Jawa Barat.
“Digitalisasi penting dilakukan untuk memberikan kenyamanan dalam transaksi jual beli di era ini. Selain itu, digitalisasi pasar rakyat juga dapat sekaligus sebagai sarana meningkatkan pengawasan dan kenyamanan berbelanja, khususnya bagi warga Cimahi,” tandasnya.
https://pasardana.id/news/2021/11/17/kemendag-targetkan-1-juta-pedagang-pasar-rakyat-terdigitalisasi/