Home Bisnis MARKET ANALIS MARKET (17/11/2021) : IHSG Memiliki Peluang Bergerak Menguat Terbatas

ANALIS MARKET (17/11/2021) : IHSG Memiliki Peluang Bergerak Menguat Terbatas

28
0

Beritamu.co.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan hari Selasa, 16/11/2021 kemarin, IHSG ditutup menguat 35 poin atau 0,53% menjadi 6.651. Sektor Basic materials, financials, consumer non cylicals, transportation & logistic, infrastructures, industrial, energy, properties & real estate, dan healthcare bergerak positif dan mendominasi kenaikan IHSG kali ini. Investor asing di seluruh pasar membukukan penjualan bersih (net sell) sebesar IDR 348 miliar.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat terbatas dan ditradingkan pada 6.591 – 6.714,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Rabu (17/11/2021).

Adapun cerita hari ini akan kita awali dari;

1.BENCI TAPI RINDU

Pada akhirnya kedua pemimpin tertinggi didunia saling bertemu satu sama lain melalui konfrensi virtual. Dalam pembicaraan tersebut tidak ada hal besar yang terjadi, meskipun pertemuan tersebut berlangsung lebih lama dari yang dibicarakan. Konfrensi video tersebut terjadi kurang lebih hampir 3 jam, dengan kedua pemimpin negara membahas banyak hal, mulai dari perdagangan, Taiwan, hingga Hak Asasi Manusia. Percakapan tersebut juga terfokus terhadap bagaimana cara mengelola hubungan jangka panjang antara Amerika dan China. Amerika sendiri menjelaskan bahwa tidak ada hasil khusus dari pertemuan tersebut. Bagi China sendiri, Xi setuju untuk melakukan adopsi jalur yang lebih cepat bagi eksekutif Amerika untuk memasuki China. Hal ini tentu merupakan sebuah kabar baik yang tentu kita nantikan, bagaimana China lagi-lagi akan mulai membuka diri bagi Amerika. Dalam sebuah pernyataannya, White House mengatakan para pemimpin bersikap kompleks terkait dengan hubungan Amerika dan China, serta mereka berjanji untuk mengelola persaingan agar lebih bertanggungjawab. Amerika dan China juga membahas kemungkinan kerjasama di berbagai bidang lho pemirsa, dan Biden sendiri menggarisbawahi betapa pentingnya percakapan yang substantif dan konkrit. Xi memiliki harapan tersendiri lho pemirsa, terhadap Biden tentunya. Dimana Xi berharap bahwa Amerika dapat mengembalikan kebijakannya terhadap China terhadap jalur yang lebih rasional dan pragmatis. Xi mengatakan bahwa dunia masih cukup luas untuk mengakomodasi perkembangan Amerika dan China, sehingga kedua negara tidak seharusnya terlibat antara pemenang dan pecundang. Tidak hanya itu saja, Xi menyampaikan kekuatannya dimana dirinya mengatakan bahwa China akan menjaga kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan China itu sendiri. China mengatakan bagi mereka yang bermain api dengan masalah Taiwan, tentu akan membakar diri mereka sendiri. Xi menambahkan bahwa China sabar dan akan selalu bersedia menggunakan ketulusan yang kami miliki untuk melakukan upaya terbaik dan mengupayakan prospek reunifikasi dengan damai. Namun jika pasukan separatis Kemerdekaan Taiwan melakukan provokasi dan memaksa atau bahkan melewati garis merah, maka China akan mengambil tindakan drastis. Untuk masalah Taiwan, Biden hanya mengatakan bahwa dirinya mendukung Taiwan untuk membuat keputusannya sendiri. Amerika sangat mendukung Undang Undang Hubungan Taiwan 1979 dan hanya itu. Taiwan telah mandiri dan akan membuat keputusannya sendiri imbuh Biden. Biden juga menenangkan China dengan mengatakan bahwa Amerika berkomitment pada kebijakan satu China. Alhasil, sudah terlihat jelas antara Amerika dan China terkait dengan hubungannya dengan Taiwan adalah, Amerika akan mendukung pertahanan diri Taiwan dengan melakukan penjualan senjata dan akan mencegah upaya apapun untuk merebut Taiwan dengan paksaan. Ini sudah merupakan garis pembatas yang jelas bagi China untuk tidak melakukan upaya intervensi secara paksa, yang akan membuat situasi geopolitik menjadi lebih tenang. Biden sendiri juga sudah menyampaikan pemirsa, bahwa Biden dan Xi memiliki tanggungjawab untuk memastikan bahwa persaingan antara negara tidak perlu mengarah ke konflik. Dan bagi Biden, tentu antara Amerika dan China harus membangun pagar pembatas yang sehat, untuk menjadi lebih jelas dan lebih jujur pada bagian mana kedua negara tidak setuju, dan tetap bekerja sama dimana ada kepentingan Amerika dan China yang saling bersinggungan, terutama pada isu isu global seperti perubahan iklim. Xi menganggap Biden sebagai kawan lama, sembari mengatakan bahwa Amerika dan China harus terus meningkatkan komunikasi dan kerja sama. Amerika dan China juga harus bekerja sama untuk menemukan tanggapan yang efektif terhadap tantangan global termasuk perubahan iklim dan pandemi yang tengah terjadi. Amerika dan China harus saling menghormati, hidup berdampingan dalam damai, dan mengupayakan kerjasama yang saling menguntungkan. Xi akan melakukan setiap langkah untuk membangun consensus, mengambil langkah aktif, memajukan hubungan antara Amerika dan China dengan cara yang lebih baik dan positif. Sejauh ini kami melihat bahwa hubungan antara Amerika dan China sama seperti yang terjadi sebelum sebelumnya, kuat di atas lemah dibawah. Kuat antara Biden dengan Xi, namun lemah ketika harus berkoordinasi di level menengah bawah. Hal ini yang menjadi titik tolak bahwa komunikasi sering kali tidak efektif. Tidak hanya itu saja lho, kedua negara juga sepakat untuk dapat bekerja sama untuk memastikan pasokan energi global, sehingga volatilitas harga tidak akan membahayakan pemulihan ekonomi global. Presiden Amerika dan China akan meminta timnya untuk melakukan koordinasi masalah ini secepatnya. Apakah ini artinya volatilitas harga komoditas akan usai? Well, sebentar lagi kita akan tahu jawabnnya.

Baca Juga :  Harga Tembakau Naik, Laba ITIC Turun 2,5 Persen Pada Akhir September 2023

2.CADASSS

Surplus neraca perdagangan diproyeksikan masih dapat berlanjut hingga akhir tahun. Kenaikan harga komoditas global yang terdisrupsi oleh supply dinilai menjadi katalis terhadap naiknya kontribusi ekspor di tahun depan. Selain itu permintaan terhadap komoditas dinilai masih tetap kuat pada sejumlah negara dimana pemulihan ekonomi di sejumlah negara terutama negara mitra dagang di Indonesia masih cukup besar. Surplus neraca dagang Indonesia kembali mencatat rekor pada Oktober 2021 sebesar US$5,74 miliar. Surplus ini melampaui rekor pada Agustus 2021 sebesar US$4,74 miliar. Surplus didorong oleh kinerja ekspor yang mencapai US$22,03 miliar. Nilai tersebut tumbuh 6,89 persen secara bulanan dan 53,35% YoY. Di sisi lain, impor pada periode tersebut tercatat sebesar US$16,29 miliar atau tumbuh 0,36% MoM dan 51,06% YoY. Membaiknya perekonomian sepanjang tahun 2021 ini tentu menjadi katalis positif bagi aliran modal masuk. Saat ini Kementrian Keuangan juga tengah menyampaikan dinamika perekonomian global yang dinilai membawa disrupsi supply dan aliran modal. Kondisi perekonomian global yang masih sangat dipengaruhi oleh pandemic covid turut menyelimuti berbagai kebijakan. Indonesia dinilai harus mampu terus menjaga tren pemulihan dalam negeri. Pemulihan dari permintaan diharapkan tidak berdampak pada naiknya inflasi yang terlalu cepat. Hal tersebut yang memberikan risiko disrupsi supply Ketika perekonomian nasional tumbuh namun masih sejalan dengan kondisi global. Sector manufaktur mulai menunjukkan sinyal pemulihan yang sangat baik, seiring naiknya Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur ke 57,2 pada Oktober 2021. Meskipun begitu, laju permintaan yang lebih tinggi tetap harus diwaspadai. Selain itu, dinamika perekonomian global pun dinilai akan berpengaruh terhadap arus modal. Menurut Sri Mulyani, hal tersebut biasanya akan memengaruhi pergerakan harga saham maupun aktivitas keuangan lainnya, seperti penerbitan surat utang. Sri Mulyani juga menyampaikan tekanan yang berpotensi terjadi pada tahun depan dimana dinamika global yang akan menciptakan Gerakan atau flow sangat dipengaruhi oleh isu global.


https://pasardana.id/news/2021/11/17/analis-market-17112021-ihsg-memiliki-peluang-bergerak-menguat-terbatas/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here